HIV & berat badan akut

Living With AIDS In Thailand

Living With AIDS In Thailand
HIV & berat badan akut
HIV & berat badan akut
Anonim

HIV akut mengacu pada periode 6 sampai 12 minggu saat infeksi HIV pertama kali terjadi. Pada saat inilah antibodi HIV berkembang, menciptakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Seiring waktu dan tanpa pengobatan, HIV dapat menyebabkan AIDS. Meskipun penurunan berat badan tidak terjadi selama tahap infeksi HIV akut, namun juga terjadi sepanjang sisa siklus hidup penyakit. Tanpa penanganan medis yang cermat, dan terkadang malah dengan itu, penurunan berat badan yang ekstrem terkait dengan penyakit bisa berakibat fatal.

Untuk membantu mendiagnosis AIDS dan HIV di masyarakat miskin sumber daya dimana fasilitas pengujian medis kurang, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menciptakan sistem pementasan yang mendiagnosa Tahap penyakit HIV berdasarkan gejala klinis. Di antara keluhan lainnya, gejala tahap 2 yang segera mengikuti stadium akut HIV adalah penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan yang jumlahnya kurang dari 10 persen dari berat yang Anda duga. Selama tahap 3 dan 4, penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan lebih besar dari 10 persen berat yang diperkirakan terjadi, bersamaan dengan diare kronis dan sejumlah penyakit lainnya. Dokter menggambarkan kondisi penurunan berat badan ini sebagai sindrom pembilokan HIV.

Manajemen Penurunan Berat Badan

Dokter sering mengambil kombinasi pendekatan untuk membantu mengurangi penurunan berat badan. Sementara mereka sering meresepkan stimulan nafsu makan untuk meningkatkan rasa lapar, intervensi diet meliputi peningkatan asupan makanan, membangun makanan berkualitas tinggi dan minum suplemen gizi untuk mendapatkan kalori dan protein ekstra bila diperlukan. Latihan angkat beban atau latihan resistensi progresif, bersamaan dengan steroid anabolik, testosteron dan suntikan hormon pertumbuhan, dapat membantu membangun massa otot.