Teh hijau, terbuat dari daun tanaman Camellia sinensis yang belum difermentasi, telah dipelajari secara luas untuk potensi manfaat kesehatannya. Efek positifnya sebagian besar disebabkan oleh kandungan polifenol yang tinggi, terutama epigallocatechin gallate atau EGCG, antioksidan yang kuat. Temuan dari sejumlah penelitian menunjukkan bahwa teh hijau mungkin memiliki manfaat khusus untuk masalah kesehatan wanita menopause.
Kesehatan Jantung
Pada masa menopause, pilihan gaya hidup sebelumnya seperti pola makan dan kebiasaan merokok yang buruk dapat terjadi pada wanita, meningkatkan faktor risiko yang terkait dengan penyakit jantung. Bagian dari peningkatan risiko mungkin juga berkaitan dengan tingkat estrogen wanita menopause yang lebih rendah. Sebuah studi kohort besar di Jepang diikuti lebih dari 40.000 orang dewasa berusia antara 40 sampai 79 tahun selama 11 tahun. Para periset menemukan bahwa orang yang minum teh paling hijau - sampai lima gelas setiap hari - memiliki tingkat kematian paling rendah secara keseluruhan dan terutama dari penyakit kardiovaskular. Hasil positif sangat menonjol dengan wanita. Temuan ini dipublikasikan di "The Journal of American Medical Association" pada tahun 2006.
Dukungan Kognitif
Studi jangka panjang yang dipublikasikan di jurnal medis online "BMJ Open" pada tahun 2013 menemukan bahwa wanita paruh baya menghadapi stres seperti pekerjaan, perceraian dan janda yang dapat menyebabkan risiko demensia lebih tinggi. Di Jepang, sebuah penelitian terhadap orang-orang berusia di atas 70 tahun menemukan bahwa konsumsi teh hijau yang lebih tinggi - lebih dari dua cangkir sehari - mengakibatkan penurunan kognitif yang kurang. Para peneliti mempublikasikan temuan mereka di "American Journal of Clinical Nutrition" pada tahun 2006.
Perlindungan Kanker