Caffeine & psychosis

Kompilasi Lagu Pop - The Best of Caffeine

Kompilasi Lagu Pop - The Best of Caffeine
Caffeine & psychosis
Caffeine & psychosis
Anonim

Psikosis adalah keadaan mental yang melibatkan hilangnya kontak dengan kenyataan. Gejala utama psikosis adalah halusinasi dan delusi. Psikosis adalah kondisi sementara yang mungkin atau mungkin tidak terjadi sebagai akibat gangguan mental. Mengambil obat tertentu bisa mengakibatkan psikosis. Kafein, boleh dibilang merupakan obat pilihan paling populer, bisa menyebabkan gejala mirip psikosis saat dikonsumsi dalam jumlah besar. Sumber kafein meliputi kopi, teh, soda dan minuman energi.

Video of the Day

Bukti

Dampak kafein terhadap kesehatan mental telah menjadi fokus sejumlah studi klinis. Studi ini telah mendukung hubungan kausal antara gejala kafein dan psikiatri, menurut sebuah tinjauan literatur ilmiah yang dilakukan oleh University of Oklahoma pada tahun 2004. Misalnya, ada bukti bahwa psikosis dapat diinduksi pada individu tanpa gangguan mental jika kafein adalah dikonsumsi dalam dosis toksik. Selain itu, gejala psikotik dapat diperburuk dengan konsumsi kafein pada orang yang didiagnosis dengan skizofrenia.

Moderasi

Konsumsi kafein dalam jumlah sedang umumnya aman. Jumlah ini berbeda untuk orang dewasa dan remaja. Jumlah sedang untuk orang dewasa adalah antara 200 mg dan 300 mg per hari sedangkan jumlah maksimum harian yang direkomendasikan untuk remaja adalah 100mg, menurut KidsHealth. org. Meskipun rata-rata asupan kafein harian di U. S. adalah 200 mg, sampai 30 persen orang Amerika mengkonsumsi 500 mg atau lebih setiap hari, menurut American Psychiatric Association. Konsumsi berlebihan di luar itu bisa mengakibatkan kebingungan dan halusinasi.

Gangguan Psikiatri

Konsumsi kafein secara terus-menerus dapat menghasilkan lebih dari sekadar efek psikiatri sementara. Sebenarnya, ketergantungan kafein sebenarnya dapat meningkatkan risiko gangguan kejiwaan dan penyalahgunaan obat-obatan terlarang, menurut sebuah studi pada "Psychological Medicine" edisi Desember 2006. Secara khusus, penelitian ini menemukan bahwa penggunaan kafein berat meningkatkan risiko depresi berat, gangguan kecemasan umum, gangguan panik, ketergantungan alkohol, perilaku antisosial dewasa dan penyalahgunaan / ketergantungan ganja dan kokain.Namun, para peneliti mencatat bahwa hubungan ini lebih bersifat familial daripada kausal.