Asma adalah kondisi pernafasan yang umum dipicu oleh iritasi pada sistem pernapasan. Pada hari tertentu, 30.000 orang mungkin mengalami serangan, memperkirakan Asma dan Yayasan Alergi Amerika. Ini mempengaruhi lebih banyak orang Amerika daripada penyakit jantung, kanker dan diabetes. Dalam kasus asma akibat olahraga, aktivitas berperan sebagai pemicunya.
Video of the Day
Faktor Panik
![]()
->

Jika Anda memiliki asma yang tidak terdiagnosis akibat olahraga, saat pertama kali Anda mengalami serangan dapat menyebabkan Anda panik. Gejala yang menyertai serangan meliputi sesak di dada dan sesak napas. Tanpa mengetahui lebih baik, Anda mungkin takut mengalami serangan jantung, yang tentu saja akan menyebabkan peningkatan denyut jantung. Alergen udara seperti serbuk sari bisa memperburuk gejala Anda, memicu kepanikan dan detak jantung tinggi Anda.
Pengambilan Oksigen
Bila Anda mengalami serangan asma akibat olahraga, tubuh Anda merespons dengan memulai respons inflamasi. Sel inflamasi melepaskan histamin yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah. Otot yang mengelilingi tabung bronkial di paru-paru akan spasme, menambah perasaan sesak napas. Lendir juga akan terbentuk di saluran napas Anda. Semua efek ini berkontribusi pada kerusakan tubuh untuk mengantarkan oksigen ke sel. Akibatnya, jantung mungkin berlomba untuk mengikuti kebutuhan tubuh akan oksigen. Sistem kardiovaskular akan bekerja lebih keras untuk mengantarkan oksigen dan menghilangkan karbon dioksida.
Faktor Lain
->
![]()
Polusi udara dapat memperparah gejala asma.

Materi partikulat di atmosfer juga bisa berperan. Selama serangan, sistem tubuh Anda terganggu karena kemampuan mereka untuk mengantarkan oksigen ke sel. Jika Anda berolahraga dalam kondisi lembab atau asin, setiap napas yang Anda minum mengandung sedikit oksigen. Kombinasi keduanya akan meningkatkan detak jantung Anda saat mencoba melakukan fungsinya. Kombinasi kelembaban dan asap sangat bermasalah. Kelembaban akan menyebabkan partikel menjadi membengkak, selanjutnya mengurangi oksigen tubuh Anda yang sangat dibutuhkan.
Pencegahan
Asma tidak dapat disembuhkan tapi terkendali. Anda mungkin menemukan bahwa situasi atau aktivitas tertentu memicu serangan yang disebabkan latihan. Kesadaran Anda dapat memberikan kunci untuk mencegah serangan lebih lanjut dengan menghindari situasi ini. Anda mungkin ingin menahan diri dari berlatih di luar rumah jika kualitas udara buruk pada hari tertentu. Anda juga dapat menggunakan bronkodilator untuk menghindari komplikasi penyempitan bronkial yang dapat menyebabkan Anda panik dan meningkatkan denyut jantung Anda.Memiliki asma akibat olahraga bukanlah alasan untuk berhenti berolahraga. Anda hanya perlu melakukan tindakan pencegahan yang diperlukan agar kondisi Anda tetap terkendali.