Penyebab dan Akibat Obesitas

5 Penyakit Penderita Obesitas

5 Penyakit Penderita Obesitas
Penyebab dan Akibat Obesitas
Penyebab dan Akibat Obesitas
Anonim

Bukan rahasia lagi bahwa Amerika sedang berjuang dengan epidemi obesitas. Hidupkan TV, buka majalah atau baca koran, dan Anda cenderung melihat statistik dan saran terkait obesitas. Dan sementara pepatah lama "makan lebih sedikit dan bergerak lebih" dapat membantu orang mempertahankan berat badan yang sehat, ia tidak sepenuhnya mencakup faktor dan nuansa kompleks yang mempengaruhi obesitas di AS. Entah Anda khawatir dengan berat badan Anda sendiri, orang yang dicintai atau epidemi obesitas pada umumnya, mengatasi akar penyebab obesitas dengan solusi positif dapat membantu setiap orang menjalani kehidupan yang lebih sehat.

Video of the Day

Gaya Hidup dan Penyebab Genetis Obesitas

Bagian dari epidemi obesitas bermuara pada perubahan perilaku. Mengkonsumsi makanan dengan kalori lebih tinggi dan menjalani gaya hidup yang tidak banyak artinya berarti Anda lebih mungkin mendapatkan lebih banyak kalori daripada yang Anda butuhkan, yang berkontribusi terhadap penambahan berat badan. Dan meningkatnya ketersediaan makanan cepat dan olahan seiring dengan jam kerja yang lebih lama berarti orang lebih cenderung makan berlebihan dan cenderung tidak aktif - kombinasi yang menambahkan kelebihan berat badan.

Pada saat bersamaan, genetika dapat membuat orang tertentu lebih rentan terhadap kenaikan berat badan, menjelaskan Centers for Disease Control and Prevention. Itu tidak berarti ada satu "gen gemuk" tunggal, karena sebenarnya, beberapa gen terkait dengan obesitas, menurut CDC. Tapi itu berarti genetika bisa membuat seseorang lebih merasa lapar atau makan lebih banyak makanan, atau menyimpan kelebihan kalori seperti lemak.

Penyebab Masyarakat Skala Lebih Besar

Obesitas bukan hanya disebabkan oleh pilihan gaya hidup individu; Faktor lingkungan, budaya dan masyarakat juga berperan. Sekitar 23. 5 juta orang Amerika tinggal di "padang pasir makanan", yang berarti mereka tinggal setidaknya satu mil dari supermarket terdekat, menurut sebuah penelitian USDA yang diterbitkan pada tahun 2009. Itu dapat membuat lebih sulit untuk mengakses makanan sehat, seperti buah-buahan dan sayuran, yang membantu dengan pengendalian berat badan.

Faktor lain - seperti kurangnya akses ke trotoar atau jalur berjalan kaki atau bersepeda yang aman - dapat mempersulit orang untuk memasukkan latihan ke dalam jadwal sehari-hari dan tetap cukup aktif untuk mencegah penambahan berat badan. Penghasilan mungkin juga berperan. Wanita berpendapatan rendah, misalnya, cenderung lebih gemuk daripada wanita berpenghasilan tinggi, catat CDC. Kurangnya dana bisa membuat lebih sulit untuk membeli makanan sehat berkualitas tinggi atau bergabung ke gym, yang bisa menghasilkan penambahan berat badan.

Efek Kesehatan Fisik dari Obesitas

Bukan rahasia lagi bahwa obesitas memiliki efek negatif pada kesehatan. Membawa terlalu banyak lemak berkontribusi pada peradangan kronis dan meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe 2 - terutama jika kelebihan berat badan berasal dari lemak viseral, jenis yang terakumulasi jauh di bagian tengah tubuh Anda di sekitar organ tubuh Anda.Orang dengan obesitas lebih mungkin menderita tekanan darah tinggi, batu empedu, stroke, gangguan tidur - seperti sleep apnea - dan kanker ginjal, hati, payudara dan kantong empedu, menurut Centers for Disease Control and Prevention. Membawa kelebihan berat badan juga bisa memicu rasa sakit kronis - yang disebabkan oleh meningkatnya ketegangan pada otot dan sendi - dan berkontribusi pada kelainan tulang, seperti osteoarthritis.

Efek Kesehatan Mental

Meskipun Anda sering mendengar tentang efek fisik dari obesitas, membawa kelebihan berat badan dapat memiliki efek negatif lainnya. Orang dengan obesitas menderita stereotip, diskriminasi dan bias yang dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menemukan pekerjaan, mengakses pendidikan dan mendapatkan perawatan kesehatan berkualitas tinggi, menurut sebuah tinjauan yang dipublikasikan di Obesity Research pada tahun 2001.

Diskriminasi ini tidak hanya dapat mempengaruhi mentalitas kesehatan dan harga diri, namun "mempermalukan" orang gemuk mungkin juga benar-benar memperburuk kesehatan fisik, menurut penelitian yang diterbitkan di Social Psychology Quarterly pada tahun 2011. Para periset mempertanyakan lebih dari 1, 500 orang gemuk atau kelebihan berat badan tentang diskriminasi berat badan, kemudian ditindaklanjuti 10 tahun nanti untuk memeriksa kesehatan mereka. Penulis penelitian menemukan bahwa orang-orang yang merasa menghadapi diskriminasi berat mengalami penurunan kesehatan mereka yang lebih tajam selama periode 10 tahun dibandingkan mereka yang merasa tidak didiskriminasikan. Intinya - malu dan diskriminasi tampaknya berkontribusi pada masalah kesehatan terkait dengan berat badan.

Datang Bersama Mencegah Obesitas

Obesitas adalah masalah yang kompleks, tapi ini bukan masalah yang tidak dapat diatasi. Jika Anda sedang berjuang dengan obesitas, membuat perubahan gaya hidup sederhana bisa membantu. Cobalah bereksperimen dengan resep sehat dan sediakan makanan sehat yang terjangkau - seperti lentil, oatmeal atau telur - untuk makan dengan sehat dengan anggaran. Jadikan gaya hidup sehat sebagai pengalaman sosial; carilah "teman gym" atau "teman berjalan," atau cari liga olahraga rekreasi dewasa di daerah Anda untuk bertemu teman baru saat Anda aktif.

Jika Anda khawatir dengan anggota keluarga atau orang yang dicintai, berkonsultasilah dengan menyiapkan makanan sehat dan tetap aktif, mengambil langkah untuk memasukkan kekasih Anda ke dalam aktivitas sehat tanpa membuatnya merasa dihakimi. Jika Anda tidak yakin bagaimana cara berbicara dengan orang yang Anda cintai tentang berat badannya, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan profesional untuk mendapatkan bantuan.