Banyak studi kontradiktif tentang kopi telah keluar selama bertahun-tahun. Beberapa manfaat kesehatan kopi tout, sementara yang lain memperingatkan risiko kesehatannya. Misalnya, kopi memiliki manfaat bagi penderita diabetes tipe 2 dan dapat mengurangi risiko kanker usus besar dan penyakit Parkinson. Di sisi lain, kopi sering tercantum di antara zat yang harus dihindari jika Anda memiliki masalah dengan rasa panas dalam perut atau gangguan pencernaan atau GI lainnya.
Video of the Day
Kopi atau Kafein?
Kopi bukan satu-satunya minuman yang terlibat dalam masalah dengan perut dan usus Anda, karena bukan satu-satunya yang mengandung kafein. Cokelat dan beberapa jenis teh dan soda pop juga mengandung kafein. Secangkir kopi 5 ons mengandung 60 sampai 150 miligram kafein. Jumlah teh yang sama memiliki 40 sampai 80 miligram dan banyak soda 12 ons memiliki antara 55 dan 65 miligram. Tapi bukan hanya kafein yang bisa menyebabkan masalah GI. Bahkan kopi tanpa kafein dapat menyebabkan mulas, gangguan pencernaan atau diare.
Kopi dan Mulas
Kafein adalah salah satu zat yang dapat menyebabkan sakit maag atau penyakit asam surutnya. Asam surutnya terjadi ketika sfingter esofagus bagian bawah, atau LES, otot kecil di persimpangan kerongkongan dan perut Anda, tidak dapat menghentikan isi perut Anda agar tidak memback-up. Banyak orang mengalami hal ini hanya sesekali sebagai bersendawa dan rasa asam di mulut, tapi jika sering terjadi, ia dapat secara permanen merusak LES dan esofagus. Kafein terlibat dalam proses ini karena telah berpikir untuk mengubah kadar asam dalam perut, sehingga meningkatkan tekanan pada LES. Namun sebuah artikel yang diterbitkan dalam jurnal "Gastroenterology & Hepatology" edisi September 2009 menimbulkan pertanyaan tentang hubungan antara kafein dan penyakit asam surutnya. Artikel tersebut melaporkan bahwa tidak ada penelitian yang dapat menunjukkan hubungan antara kopi dan relaksasi sfingter esofagus atau kandungan asam.
Kopi dan Ulkus
Periset juga mempertanyakan peran kopi dalam pengembangan ulkus gastrointestinal, yang juga disebut tukak lambung. Ini bisa terjadi baik di perut atau bagian pertama dari usus kecil dan disebabkan oleh sejenis bakteri yang disebut H. pylori. Sementara kopi tidak menyebabkan borok, asam dalam makanan berkafein sering memperparah kondisi. Kopi dan Masalah Usus Lain
Kopi, atau lebih khusus lagi, kafein, cenderung merangsang aksi kolon, sehingga dapat menyebabkan Anda terkena diare atau hanya kotoran yang sangat lembut. Sementara bagi kebanyakan orang, ini hanya ketidaknyamanan, ini bisa melemahkan orang-orang dengan sindrom iritasi usus besar seperti penyakit Crohn atau kolitis ulserativa.
Produsen Kopi Rendah
Periset baru-baru ini mengidentifikasi senyawa kimia yang disebabkan oleh jenis proses pemanggangan tertentu yang menghambat produksi asam dalam kopi, menurut sebuah laporan yang diberikan pada pertemuan American Chemical Society pada tahun 2010. Kopi rendah asam ini cenderung menjadi daging panggang yang lebih gelap. Jika Anda menyukai kopi, namun memiliki efek buruk pada saluran pencernaan Anda, cobalah minum daging panggang yang gelap, seperti daging panggang Prancis, atau beberapa merek "perut-ramah" yang dipasarkan.
Berapa Banyak Kopi Terlalu Banyak?