Teori konflik membahas cara orang dalam sebuah unit berjuang untuk mendapatkan kekuasaan, bagaimana mereka tidak setuju dan tindakan apa yang mereka ambil untuk bersaing memperebutkan sumber daya. Prestise dan kekayaan sering menjadi dasar bagi kompetisi yang paling ketat. Alih-alih membeli mitos bahwa semua keluarga memiliki entitas yang harmonis, teori konflik menantang asumsi tersebut untuk memeriksa cara-cara di mana anggota keluarga berjuang, menurut Universitas Negeri California.
Video of the Day
Dasar-dasar
Teori konflik dalam keluarga dimulai dengan anggapan bahwa anggota keluarga mengalami konflik dan ketidakharmonisan. Studi ini mencakup dinamika keluarga dan peran yang dimainkan oleh berbagai anggota keluarga. Sumber kekuatan dan penyebab konflik harus diidentifikasi. Termasuk dalam teori konflik yang berlaku untuk keluarga adalah mengungkap bagaimana keluarga menghadapi perubahan dan kesulitan.
Signifikansi
Bila keluarga dibedah dan sumber konflik dan kekuasaan diidentifikasi, keluarga tersebut kemudian dapat menemukan cara berkomunikasi yang lebih baik dan lebih efektif. Pemahaman dapat menyebabkan keinginan untuk berubah dan memotivasi anggota keluarga untuk berpartisipasi dalam mengembangkan hubungan yang lebih positif. Melalui studi tentang dinamika keluarga, anggota mungkin menjadi lebih empatik dan memahami penyebab konflik mereka.
Efek
Menurut Universitas Negeri California, tidak mungkin untuk berinteraksi dengan manusia lain tanpa konflik akhirnya. Pertumbuhan terjadi dalam konteks konflik. Perubahan dan konflik yang terjadi selanjutnya adalah hal yang normal dan perlu bagi pertumbuhan dan perkembangan manusia. Tujuan utama adalah agar anggota keluarga dapat belajar bagaimana mengelola konflik sehingga tidak meningkat dan mengasingkan orang lain dan menyebabkan hubungan yang terasing.
Fitur
Di antara sumber daya yang menyajikan konflik dalam keluarga adalah waktu dan uang. Anggota keluarga yang peduli dengan kepentingan pribadi sendiri melihat kelangkaan keduanya dan menyajikan gagasan yang saling bertentangan tentang bagaimana masing-masing harus dihabiskan untuk memastikan mereka menerima hak mereka. Cinta, kasih sayang, kekuatan untuk membuat keputusan dan pengetahuan juga merupakan komoditas yang dipandang sebagai sumber daya langka. Negosiasi konflik menyoroti kebutuhan ini dan setuju bahwa mereka ada.
Resolusi
Begitu keluarga memahami kompleksitas motivasi dan niat mereka, ia dapat menemukan resolusi, menurut University of Akron. Keluarga dapat belajar untuk mengungkapkan perasaan mereka di lingkungan yang aman dimana setiap anggota menerima sejumlah waktu tanpa gangguan untuk berbicara. Aturan dasar dapat diatur yang mencegah meninggikan suara atau tindakan fisik. Diskusi tetap terfokus pada setiap isu dan tidak beralih ke serangan pribadi. Setiap anggota keluarga harus percaya bahwa solusinya mungkin dilakukan dan kemudian ikut serta dalam mencarinya.Ketenangan kemudian bisa digunakan untuk menyelesaikan konflik di masa depan.