Dengan epidemi obesitas yang menyebar ke seluruh negeri, pemasar telah belajar bagaimana memanfaatkan status kesehatan Amerika yang berbahaya. Entah Anda menyalakan televisi, membolak-balik majalah atau berjalan-jalan melalui pusat perbelanjaan atau toko kelontong lokal Anda, iklan vitamin membuat beragam klaim kesehatan yang menarik. Dengan begitu banyak janji melompat dari label vitamin, Anda mungkin tergoda untuk memasukkan beberapa vitamin dalam makanan sehari-hari Anda. Tapi sebelum memulai rutinitas suplementasi, penting untuk mengetahui bahaya pencampuran suplemen vitamin.
Interaksi
Bila dikonsumsi dalam dosis tinggi, vitamin dapat berinteraksi satu sama lain untuk menghasilkan efek samping negatif pada tubuh. Misalnya, kalsium dalam dosis tinggi bisa mengganggu kemampuan tubuh menyerap zat besi. Di sisi lain, vitamin A dosis tinggi dapat menghambat kemampuan vitamin D untuk berfungsi dengan baik di dalam tubuh. Bila efektivitas vitamin D berkurang, tulang Anda menjadi lemah dan lebih rentan terhadap fraktur. Sebelum mencampur vitamin, bicarakan dengan dokter atau apoteker Anda mengenai potensi interaksi.
Efek Samping
Seperti semua obat lainnya, suplemen vitamin dapat menyebabkan efek samping tertentu. Misalnya, vitamin E biasa dikonsumsi untuk mengurangi risiko serangan jantung, karena vitamin secara alami menipiskan darah. Meskipun efek samping ini pada umumnya aman, itu bisa menjadi berbahaya jika Anda mencampur suplemen vitamin E Anda dengan vitamin lain yang mencegah pembekuan darah. Jika darah menjadi terlalu tipis dan tidak bisa menggumpal, risiko terkena stroke hemoragik meningkat secara signifikan. Hati-hati memantau berbagai efek samping yang dapat Anda harapkan untuk bertemu dengan suplemen vitamin Anda.Sebagai aturan umum, jika dua suplemen mengklaim memiliki efek yang sama pada tubuh, seharusnya tidak dicampur.
Rekomendasi