Bola basket penutup mewakili tantangan statistik bagi anggota media dan pencatat skor resmi, yang harus mencatat poin yang dicetak, tembakan diambil, tembakan dan pelanggaran. Dalam beberapa kasus, upaya pencarian lapangan juga merupakan tujuan lapangan yang dibuat saat tembakan menembus lingkaran. Tapi ada kalanya tembakan yang tidak terjawab mungkin tidak muncul dalam catatan statistik.
Video of the Day
Shooting Foul - Proses
Pelanggaran terjadi setiap saat pemain sedang dalam proses pengambilan gambar bola dan anggota tim lawan melakukan kontak dengannya. Ini tidak berarti bola basket baru saja meninggalkan ujung jari pemain dan bola terbang ke arah pelek. Misalnya, jika seorang pemain baru saja mengangkat talinya dan menaikkan bola untuk membawanya ke posisi menembak, ini dianggap sebagai tembakan busuk. Setelah bola basket meninggalkan tangan si penembak dan dia sedang dalam proses menindaklanjuti tembakannya, ini masih dianggap sebagai tembakan busuk.
Interpretasi Statistik
Jika pemain mengambil tembakan dan mengotori saat menembak dan bola melewati ring, dia dikreditkan dengan tembakan yang dibuat dan dibebankan dengan tembakan, menurut NCAA. Namun, jika tembakan itu tidak berhasil, pemain tidak dikenai tuduhan melakukan penembakan.
Serangan yang Menyinggung
Terkadang sebuah pelanggaran ofensif terjadi jauh dari bola. Dalam kasus ini, pemain dapat mengambil tembakan dan hasil tembakan tidak dihitung, karena rekan setimnya dari bola menusuk lawan pada saat yang sama atau sebelum tembakan dilakukan. Dalam hal ini, tidak ada usaha tembakan yang dibebankan ke pemain yang merilis bola. Namun, dalam kasus lain, wasit mungkin menyatakan bahwa pelanggaran tersebut terjadi setelah tembakan dilepaskan: Hasil tembakan tidak dihitung, dan pelanggaran tersebut dinilai setelah tembakan berhasil atau gagal. Jika tembakan masuk, penembak dikreditkan dengan tembakan yang dibuat dan dibebankan dengan tembakan. Namun, jika tembakannya tidak berhasil, pemain tersebut tidak dituntut melakukan percobaan tembakan.
Tujuan Lapangan yang Diciptakan Tanpa Upaya
Ada kalanya pemain bisa mencetak gol lapangan saat dikotori dan pemain itu tidak akan dikenai percobaan lapangan. Misalnya, pemain ofensif A dan pemain bertahan B berjuang untuk rebound. Saat pemain A hendak menguasai bola, pemain B membuat kontak dengan pemain A dan membuatnya busuk, menjatuhkannya ke belakang. Alih-alih mendapatkan bola, pemain yang mengotori itu membuat kontak dengan bola dan secara tidak sengaja masuk ke keranjang. Wasit meniup peluitnya, sebuah pelanggaran dikenakan dan jumlah keranjang. Namun, tidak ada tembakan yang dicoba. Perkembangan ini ditangani dengan catatan di statistik resmi yang menjelaskan apa yang terjadi.