Apakah kekurangan tidur mempengaruhi kinerja seorang atlet?

Apa Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Akan Berolahraga

Apa Yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Akan Berolahraga
Apakah kekurangan tidur mempengaruhi kinerja seorang atlet?
Apakah kekurangan tidur mempengaruhi kinerja seorang atlet?
Anonim

Seorang atlet mengandalkan berbagai faktor untuk menciptakan kesuksesan, seperti diet, latihan kekuatan dan latihan. Namun, faktor dasar yang sering diabaikan yang mungkin juga berpengaruh adalah jumlah tidur yang didapat atlet setiap malam. Dengan Better Sleep Council melaporkan bahwa tujuh dari 10 orang Amerika tidak cukup tidur untuk melakukan penampilan fisik sebaik mungkin setiap hari, maka tidak mengherankan jika tidur telah menjadi kata buzz di banyak tim atletik dan organisasi.

Video of the Day

Waktu Reaksi

Satu bidang kinerja atletik yang dapat dipengaruhi oleh tidur yang tidak cukup adalah keseluruhan waktu reaksi. Kinerja sangat terpengaruh setelah terjaga selama sekitar tiga malam, catatan Hans Van Dongen, Ph D., dan David Dinges, Ph.D., dari University of Pennsylvania. Namun, kinerja waktu reaksi juga dapat terpengaruh jika sejumlah kecil tidur hilang dari waktu ke waktu - seperti satu jam tidur semalam - menciptakan apa yang oleh para periset disebut "hutang tidur". Waktu reaksi diperlukan untuk segala hal mulai dari gerakan cepat hingga menangkap bola di olahraga.

Area atletik lain yang mungkin terkena dampak kurang tidur adalah kemampuan untuk tetap fokus pada permainan. Seiring dengan waktu reaksi, perhatian yang terus berlanjut juga menjadi terpengaruh setelah 88 jam waktu bangun atau dengan akrual dari sebuah tagihan tidur yang substansial.

Pemulihan

Tidur juga diperlukan agar tubuh sembuh dan pulih setelah sesi latihan atletik yang menuntut fisik, menunjukkan koordinator kinerja atletik David Knight dari University of Wisconsin. Tidur memungkinkan tubuh untuk menghabiskan lebih sedikit sumber energi pada proses tubuh yang dibutuhkan saat terjaga, dan lebih banyak sumber energi untuk membantu otot dan jaringan lain sembuh dan sembuh.

Rekomendasi

Atlet yang mendapatkan setidaknya 10 jam tidur selama minggu-minggu seputar latihan dan kompetisi telah terbukti tampil lebih baik, kata Cheri Mah dari Stanford Sleep Disorders Clinic and Research Laboratory. Jika 10 jam bukan pilihan, usahakan setidaknya tidur tujuh sampai delapan jam setiap malam; remaja dan atlet dewasa muda harus mencapai sembilan jam atau lebih. Gunakan tidur siang untuk membantu mengurangi kepayahan, tapi perhatikan bahwa tidur siang juga bisa menyebabkan "inersia tidur", atau perasaan tidak nyaman atau kecanggihan sesaat setelah terbangun dari tidur siang. Karena itu, hindari tidur siang sebelum latihan atau kompetisi.