Efek Kafein pada Gerakan Usus

Kenapa Minum Kopi Bikin Nggak Ngantuk? Penjelasan Fisiologi Efek Kopi terhadap Tubuh

Kenapa Minum Kopi Bikin Nggak Ngantuk? Penjelasan Fisiologi Efek Kopi terhadap Tubuh
Efek Kafein pada Gerakan Usus
Efek Kafein pada Gerakan Usus
Anonim

Jika Anda tidak dapat buang air besar setidaknya tiga kali seminggu, Anda memenuhi definisi klinis tentang konstipasi. Solusinya, bagaimanapun, mungkin duduk di lemari dapur Anda atau di kedai kopi terdekat. Meskipun konsumsi kafein dapat menyebabkan beberapa efek samping negatif, salah satu manfaatnya termasuk dalam diet Anda adalah kemampuannya untuk membantu Anda mengalami buang air besar.

Video of the Day

Peran Kafein dalam Gerakan Usus

Anda dapat menemukan kafein di sejumlah zat di luar kopi. Stimulan ini lazim dalam beberapa rasa minuman ringan, coklat, teh dan minuman energi. Meskipun tidak jelas bagaimana kafein dalam berbagai produk dapat mempengaruhi perut Anda, kopi berkafein sangat terkait dengan fungsi usus. Dr. Steven Chang, seorang dokter yang berbasis di San Francisco, melaporkan bahwa walaupun penelitian utama mengenai kafein dan buang air besar tidak lazim, penelitian menunjukkan kafein dalam minuman Anda merangsang usus besar Anda.

Kafein dan Peristalsis

Jumlah waktu yang dibutuhkan Anda untuk buang air besar setelah minum kopi tergantung pada tubuh Anda. Ketika kafein memasuki sistem Anda, otot-otot kolon dan usus Anda bergerak, Ini berfungsi untuk memajukan isi usus Anda ke usus besar Anda dalam proses yang disebut peristalsis. Seiring peristalsis berlanjut, akhirnya Anda akan merasakan dorongan untuk buang air besar. Proses ini juga bisa menyebabkan tinja longgar karena peristalsis memperpendek waktu selama usus besar Anda bisa menyerap cairan dari kotoran Anda.

Produk Kopi Lainnya Bisa Berkontribusi

Jika Anda mengalami diare setelah minum secangkir kopi, kafein mungkin bukan satu-satunya pelakunya. Tambahan umum untuk secangkir kopi Anda, termasuk susu atau krim, gula atau pemanis buatan, juga bisa mengakibatkan diare. Jika Anda memiliki intoleransi laktosa yang tidak terdiagnosis, misalnya, gejala umum mengkonsumsi produk susu adalah mengalami diare. Konsumsi gula juga bisa menyebabkan diare.

Tidak Seharusnya Mengandalkan Kafein

Meskipun kemampuan kafein mempengaruhi perut Anda, jangan merasa perlu mengandalkan stimulan ini sebagai satu-satunya solusi untuk mengurangi sembelit. Asupan kafein bisa memiliki efek samping, seperti kecemasan. Jika Anda mengalami konstipasi karena stres, kafein bisa membuat situasi semakin buruk. Pendekatan yang lebih sehat adalah meningkatkan konsumsi makanan berserat tinggi, seperti buah dan kacang polong, dan mencakup lebih banyak aktivitas fisik di hari Anda.