Efek Makanan Junk terhadap Perilaku Buruk pada Anak

Bahaya Makan Junkfood Bagi Tubuh

Bahaya Makan Junkfood Bagi Tubuh
Efek Makanan Junk terhadap Perilaku Buruk pada Anak
Efek Makanan Junk terhadap Perilaku Buruk pada Anak
Anonim

Orangtua dan pengasuh tahu betapa menantangnya anak-anak saat mereka tidak ingin berperilaku baik. Menjadi lelah, bosan atau marah dapat menyebabkan perilaku buruk, tapi apa yang dimakan anak Anda juga dapat berkontribusi pada ketidakmampuannya untuk berperilaku dengan tepat. Makanan sampah secara luas dianggap sebagai pelakunya, dan membatasi mereka dalam makanan anak Anda adalah salah satu cara potensial untuk mengurangi jenis perilaku tertentu.

Video Hari Ini

Bahan yang Membuat Junk Foods Junk

Makanan manis sering disalahkan karena masalah perilaku pada anak-anak, namun bahan-bahan lain yang tidak sehat juga dapat bertanggung jawab. Warna dan pengawet buatan yang ditambahkan pada makanan dapat mempengaruhi bagaimana seorang anak berperilaku, menurut sebuah artikel di Journal of Clinical Nutrition tahun 2009. Makanan yang mengandung lemak jenuh dalam jumlah besar, lemak trans atau sodium juga bisa berperan dalam perilaku masa kanak-kanak.

Makanan Sampah dan Perilaku Addictive

Begitu anak mendapatkan makanan bergula, berlemak dan asin, mereka lebih sering mengidam makanan tersebut. Faktanya, karbohidrat sederhana, seperti permen, soda, makanan pencuci mulut dan roti putih, sebenarnya merangsang daerah otak yang terkait dengan penghargaan dan kepuasan, menurut sebuah artikel tahun 2013 yang diterbitkan dalam "The New York Times." Dengan kata lain, ketika anak-anak makan makanan cepat saji, mereka menikmati rasa dan tekstur, serta perasaan baik yang terkait dengan hal itu, dan menjadi "kecanduan" terhadap perasaan itu, membuat mereka menginginkan makanan enak seperti makanan dan buah-buahan.

Makanan Sampah dan Hiperaktif

Gula tinggi adalah sesuatu yang sangat disukai orang tua, dan ada beberapa keabsahan hubungan antara konsumsi gula dan perilaku yang tidak terkendali. Gula yang dimurnikan, seperti minuman soda, makanan pencuci mulut dan roti putih, segera mencapai aliran darah, yang menyebabkan kenaikan gula darah dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan peningkatan aktivitas pada anak-anak. Soda, khususnya, juga dapat menyebabkan ketidakmampuan untuk memperhatikan dan berkonsentrasi, menurut sebuah artikel tahun 2013 yang diterbitkan di majalah "Time". Warna dan pengawet buatan mungkin memiliki efek yang sama pada anak-anak dan perilaku mereka, MedlinePlus mencatat.

Makanan Sampah dan Agresi

Anak-anak yang makan sejumlah besar makanan cepat saji mungkin lebih agresif daripada rekan mereka yang makan makanan yang lebih sehat. Sebuah artikel 2011 yang diterbitkan dalam "Pencegahan Cedera" melaporkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara anak-anak yang minum soda manis dan kekerasan. Studi tersebut menemukan bahwa anak-anak yang minum lima atau lebih soda per hari adalah 9 sampai 15 persen lebih mungkin membawa senjata atau bersikap agresif terhadap anggota keluarga atau teman sebaya. Sementara gula merupakan salah satu penyebab perilaku ini, kafein juga bisa disalahkan karena bisa mengubah zat kimia dan hormon otak, catatan majalah "Time".Faktor lain yang tidak terlibat dalam studi ini juga bisa di tempat kerja, kata beberapa penulis studi "Pencegahan Cedera".