Selama kelaparan, tubuh melakukan segala sesuatu yang mungkin untuk melestarikan otak. Otak memiliki prioritas tertinggi saat mendapatkan akses nutrisi dan bahan bakar esensial. Oleh karena itu, otak adalah daerah terakhir yang kekurangan makanan. Bahkan ada beberapa bukti bahwa kelaparan jangka pendek mungkin sehat bagi otak. Namun, bahkan otak pada akhirnya harus memetabolisme neuronnya sendiri untuk menjaga sisa otak tetap hidup.
Masa DepanKetosis
Selama fase awal kelaparan atau minum air, tubuh mengubah glikogen yang tersimpan di hati dan otot menjadi glukosa. Setelah sekitar 24 jam menggunakan glikogen yang tersimpan sebagai sumber energi, tubuh beralih ke pembakaran lemak. Beberapa jaringan otot dan ikat juga digunakan untuk menyediakan blok bangunan untuk katalis biologis yang penting. Karena lemak tidak bisa menembus sawar darah otak, otak tidak bisa menggunakan lemak sebagai sumber energi. Namun, metabolisme lemak di hati menghasilkan tubuh keton sebagai produk sampingan. Otak bisa menggunakan zat ini sebagai sumber energi. Sebuah keadaan di mana tubuh keton telah menjadi sumber energi utama untuk otak disebut "ketosis."
Ketosis tidak tidak sehat untuk otak, menurut Lyle McDonald, penulis "The Ketogenic Diet." Sebenarnya, ada beberapa bukti bahwa ketosis bisa menstabilkan neuron di otak. Dokter Yunani kuno berhasil menyembuhkan beberapa kasus epilepsi dengan kelaparan. Kejang yang terjadi pada epilepsi terjadi ketika neuron lokal mengalami hyperexcited dan penembakan intens menyebar ke area otak yang lebih luas. Meskipun tidak sepenuhnya jelas mengapa, tubuh keton dapat menstabilkan neuron dan melindungi terhadap kejang. Dalam beberapa tahun terakhir, diet ketogenik yang disebut telah digunakan sebagai pengobatan epilepsi. Diet ini terutama terdiri dari lemak.
Bila kelaparan dibiarkan berlanjut untuk waktu yang lama, sebagian besar lemak yang tersimpan dalam tubuh telah habis dan kekurangan vitamin dan mineral menjadi penting. Pada titik ini, satu-satunya kesempatan bertahan hidup adalah dengan memetabolisme otot dan jaringan ikatnya sendiri. Otak juga kekurangan nutrisi penting dan mulai menghancurkan neuronnya sendiri untuk menjaga agar tetap hidup. Menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam terbitan Januari Journal of Biological Chemistry, otak pria dan wanita bereaksi berbeda selama kelaparan. Otak laki-laki lebih cepat mulai menggunakan jaringan sendiri untuk memasok nutrisi.
Mengurangi Volume Otak