Sebanyak 50 persen pria akan menderita pembesaran prostat pada usia 60, dan 90 persen pria akan melaporkan gejala dengan usia 85, menurut Centers for Disease Control. Memiliki masalah prostat mungkin membuat Anda merasa kurang berolahraga, dan Anda mungkin khawatir dengan efek olahraga terhadap kondisi Anda. Tapi olahraga tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan secara keseluruhan, namun juga membantu mengobati gejala terkait prostat.
Latihan Aerobik
Para ilmuwan mengikuti lebih dari 28.000 pelari jarak jauh pria dari tahun 1992 sampai 2002 untuk mengetahui efek dari berjalan pada kesehatan prostat. Hasilnya, yang diterbitkan pada bulan Oktober 2008 di "Medicine and Science in Sports and Exercise," menemukan bahwa pria yang berlari lebih cepat dari 4, 5 meter per detik memiliki 32 persen penurunan risiko pembesaran prostat dibandingkan pria yang berlari kurang dari 3 meter per detik. Studi lain yang diterbitkan pada tahun 2007 dalam "The Journal of Urology" menemukan bahwa tiga sampai lima jam latihan aerobik yang hebat setiap minggu membantu menjaga pembesaran prostat di cek, mengurangi rasa sakit dan meningkatkan kualitas hidup keseluruhan pada pasien dengan penyakit prostat.
Latihan kegel adalah aktivitas non-aerobik yang dapat membantu masalah kencing dan inkontinensia yang sering dikaitkan dengan pembesaran prostat. Mereka melibatkan pengetatan dan mengepalkan otot panggul tertentu, yang dikenal sebagai otot sfingter eksternal, menguatkan mereka sehingga mereka lebih mampu menahan air kencing. Latihan kegel harus dilakukan secara teratur sepanjang hari, dan Anda bisa melakukannya di mana saja, saat duduk atau berdiri.Pertimbangan
Beberapa latihan memberi tekanan pada area panggul dan dapat menyebabkan rasa sakit akibat pembesaran prostat. Ini biasanya melibatkan duduk berkepanjangan, seperti bersepeda, dayung atau menunggang kuda, dan mungkin perlu dihindari. Tanyakan kepada penyedia layanan kesehatan Anda atau ahli terapi fisik untuk membantu merancang program latihan yang sesuai untuk situasi Anda.