Bagi kebanyakan wanita, tidak ada salahnya berolahraga selama kehamilan. Olahraga dapat memberi banyak manfaat fisik dan emosional bagi wanita hamil, termasuk mood yang membaik, lebih sedikit rasa sakit dan nyeri dan energi yang meningkat. American Congress of Obstetricians and Gynecologists melaporkan bahwa olahraga bahkan dapat menurunkan risiko diabetes gestasional. Latihan tertentu, bagaimanapun, harus dihindari selama kehamilan. Pastikan untuk mendiskusikan dengan dokter Anda bentuk latihan yang terbaik untuk Anda.
Latihan dengan Peningkatan Risiko Jatuh
Olahraga seperti menunggang kuda, ski lereng, panjat tebing, dan sepatu selam dan seluncur es semuanya dianggap terlarang. untuk semua wanita hamil, terlepas dari tingkat keahliannya, menurut American Pregnancy Association. Olahraga raket, seperti tenis dan bulutangkis, juga dianggap aktivitas berisiko tinggi dari akhir trimester kedua dan seterusnya. Olahraga ini melibatkan berlari dengan perubahan arah yang cepat, yang selama masa canggung, tahap kehamilan selanjutnya membuat Anda berisiko terjatuh dan melukai diri sendiri atau bayi Anda.
Saat hamil, hindari latihan yang melibatkan jumping atau bouncing. Bukan gerakan yang berbahaya - bayi terbungkus dengan baik di rahim Anda - tapi stres yang ditimbulkannya pada ligamen dan sendi Anda. Selama kehamilan, tubuh melepaskan hormon yang disebut "relaxin" yang menyebabkan ligamen Anda melonggarkan. Ligamen longgar memudahkan persalinan, terutama di daerah pelvis. Namun, dalam keadaan melunak, mereka menjadi lebih rentan terhadap cedera. Latihan yang melibatkan lompatan, seperti aerobik berefek tinggi dan jack melompat, meningkatkan risiko Anda secara serius, dan berpotensi permanen, membahayakan ligamen atau sendi Anda.
Wanita hamil harus menghindari olahraga kontak seperti hoki, bola basket, sepak bola, atau rugby, karena meningkatkan kesempatan terkena pukulan di perut. Cedera di daerah perut - bahkan yang kecil - dapat memiliki efek serius pada kehamilan. Bahkan jika Anda sangat mahir dalam kegiatan ini, tunggu sampai bayi tersebut lahir untuk bermain.
Bikram Yoga
Sementara latihan yoga pada umumnya aman dan direkomendasikan untuk wanita hamil, yoga Bikram harus dihindari. Pose yoga bikram dipraktekkan di ruangan yang dipanaskan, terkadang lebih dari 100 derajat, dan wanita hamil berisiko overheating. American Pregnancy Association melaporkan bahwa suhu inti wanita hamil seharusnya tidak naik di atas 102. 2 derajat, karena beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa janin yang terpapar panas tersebut memiliki risiko cacat lahir yang lebih tinggi. Jika Anda seorang pecinta yoga hamil, temukan program yoga prenatal yang akan membantu Anda tetap dalam kondisi tanpa risiko panas tambahan.
Latihan Supine