Rotasi bola voli 6-2 adalah satu dari dua cara yang bisa dilakukan tim untuk menyesuaikan diri. Keenamnya mengacu pada enam pemain yang layak dipukul saat mereka memutar ke barisan depan. Keduanya mengacu pada dua setter. Akan selalu ada setter di kedua baris. Pelanggaran ini tidak biasa seperti standar 5-1 dengan satu setter, tapi bisa efektif.
Video of the Day
Rencana Serangan
Rotasi 6-2 terlihat seperti yang lain dari awal. Seorang setter akan melakukan servis pertama, dengan setter kedua berada dalam posisi memukul di ujung paling kiri dari barisan depan. Ketika gilirannya untuk melayani datang sekitar, server pertama akan diputar ke posisi memukul baris depan. Strategi ini paling bermanfaat bagi tim dengan dua pemain yang sangat terampil dalam setting dan pemukulan, atau tim yang belum mengembangkan satu setter stand-out tunggal.
Dua Setters, No Waiting
Tim yang menjalankan 6-2 memberi diri mereka satu tangan lagi di barisan depan. Secara teori yang seharusnya membuat permainan lewat sedikit lebih efektif. Ini juga memberi pertahanan sesuatu yang perlu dipikirkan lebih banyak karena setter di barisan depan sama-sama mungkin menyerang seperti yang ditetapkan.
Dua Terlalu Banyak
Pelanggaran 6-2 bukan untuk semua orang, dan itu bisa termasuk tim hitter. Sering kali, hitter menyesuaikan diri dan lebih nyaman dengan satu kecenderungan dan kebiasaan setter. Sama seperti mengubah quarterbacks bisa membuang waktu tim sepak bola, mengubah setter bisa membuat hitter dari ritme mereka. Untuk mengatasi kekhawatiran itu, beberapa pelatih yang menggunakan 6-2 akan mengubah barisan sehingga hitter tertentu dipukul dari setter tertentu.
Tidak dapat diprediksi
Strategi-bijaksana, lineup 6-2 dapat memberi lebih banyak variasi dan memaksa seorang musuh untuk mempersiapkan berbagai kecenderungan dari dua setter tersebut. Ini juga bisa menjadi masalah bagi tim yang melakukannya jika ada masalah komunikasi antara setter.