Keracunan makanan dan gastroenteritis pada umumnya membingungkan karena kondisi menyebabkan gejala yang sama: muntah, mual dan diare setelah makan makanan atau air yang terkontaminasi. Perbedaan utama antara kedua kondisi tersebut adalah keracunan makanan didapat dari makan makanan yang terkontaminasi bakteri, toksin atau virus sedangkan gastroenteritis terutama merupakan infeksi virus yang bisa didapat baik oleh makanan maupun kontak manusia. Jika Anda memiliki gejala kondisi ini, hubungi dokter Anda untuk diagnosis yang tepat.
Keracunan makanan disebabkan oleh organisme infeksius, seperti toksin, bakteri atau parasit yang berada dalam makanan atau minuman. Kontaminasi biasanya terjadi selama proses penanganan makanan, dan bisa berakibat dari makanan memasak yang salah atau membiarkannya terlalu lama, menurut MayoClinic. com. Sebagian besar gejala keracunan makanan berkembang dalam beberapa jam, namun bisa memakan waktu hingga satu hari penuh untuk berkembang. Gejala keracunan makanan terjadi secara tiba-tiba dan agresif. Bahkan setelah makanan atau minuman keluar dari sistem Anda, Anda mungkin memiliki efek samping dari kondisi ini hingga 10 hari.
Kedua kondisi tersebut diobati dengan modifikasi diet untuk mencegah dehidrasi dan meningkatkan feses padat. Karena kedua kondisi tersebut menyebabkan muntah, mual dan diare, makan makanan yang hambar dan rendah serat akan membantu meringankan dan memperpendek durasi diare dan mual. Makan makanan hambar dalam porsi kecil, seperti kentang, pisang, nasi, apel, roti panggang, wortel matang, ayam tanpa kulit dan kerupuk, menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse. Tingkatkan asupan cairan Anda untuk mencegah dehidrasi. Minum cairan bening yang tidak mengandung kafein atau alkohol.
Peringatan
Kedua kondisi tersebut dapat menyebabkan dehidrasi, yang dapat menyebabkan komplikasi serius jika tidak ditangani, seperti kerusakan otak dan kematian. Jika Anda menjadi pusing, pingsan, pusing, sangat haus, belum kencing dan memiliki mulut kering, hubungi dokter Anda untuk evaluasi lebih lanjut. Dehidrasi berat mungkin memerlukan rawat inap untuk mengembalikan fungsi normal Anda.