Sakit kepala ketegangan adalah jenis sakit kepala yang paling umum, berkembang sebagai akibat dari otot yang terlalu ketat atau tegang dalam leher, bahu dan rahang. Mereka biasanya berasal dari stres, tapi mungkin juga karena kurang tidur, kehilangan makanan, alkohol, kegelisahan atau bahkan depresi. Tapi bila sakit kepala hanya terjadi saat berbaring, kemungkinan ada pelakunya lagi.
Video of the Day
Sakit kepala sinus adalah salah satu penyebab rasa sakit yang Anda alami saat berbaring. Ini sering akibat peradangan di dalam nasal yang berhubungan dengan sinusitis, suatu kondisi yang mengganggu drainase sinus Anda. Berbaring bisa menyebabkan penumpukan lendir, memicu rasa sakit dan tekanan di sekitar dahi. Meski sakit kepala sinus biasanya disertai kemacetan, demam, sakit tenggorokan, keputihan dan keputihan, mereka bisa terwujud segera setelah gejala ini sembuh.
Penyebab potensial lain dari rasa sakit saat berbaring adalah sakit kepala cluster. Jenis sakit kepala ini tidak begitu dipahami sebagai sakit kepala lainnya, namun dianggap terkait dengan pelepasan neurotransmitter atau hormon, seperti serotonin atau histamin. Sebagian besar waktu, sakit kepala cluster berkembang sekitar dua sampai tiga jam setelah tertidur, menasihati National Institutes of Health. Hal ini dapat menyebabkan Anda salah tindakan berbaring datar sebagai penyebab sakit kepala Anda ketika, sebenarnya, itu tidur Anda. Sementara rasa sakit yang berhubungan dengan sakit kepala cluster biasanya bermanifestasi di sekitar mata, ia bisa berkembang di area wajah dan kepala lainnya.
Sakit kepala mendadak saat berbaring juga bisa menjadi indikasi stroke, peringatkan National Institutes of Health. Gejala ini biasanya terkait dengan stroke yang disebabkan oleh perdarahan, atau pendarahan, di otak. Lebih sering disebut sebagai stroke hemoragik, pembuluh darah di dalam otak pecah atau pecah, memungkinkan darah tumpah dan mengisi ruang antara otak dan tengkorak. Hal ini menyebabkan sakit kepala mendadak dan tajam yang sering digambarkan sebagai guntur. Gejala lain sering muncul, namun sangat tergantung pada tingkat keparahan stroke dan lokasi perdarahan, jadi Anda mungkin tidak menimbulkan gejala lain, seperti gangguan bicara, pusing, kehilangan keseimbangan, perubahan penglihatan, mati rasa atau kelumpuhan.
Pengobatan