Kuning 5 juga dikenal sebagai tartrazine atau E102. Kuning 5 banyak digunakan dalam pembuatan keripik kentang, selai, permen, minuman dan bahkan makanan hewan. Hal ini juga ditambahkan ke sampo dan produk kosmetik lainnya, serta vitamin dan obat tertentu. Kuning 5 dilarang di Austria dan Norwegia, dan negara-negara Eropa lainnya telah mengeluarkan peringatan tentang kemungkinan efek sampingnya. Ini masih bebas dan banyak digunakan di AS.
Video of the Day
Alergi
Aturan Federal Federal tanggal 1 April 2013 yang menyatakan pernyataan label untuk Yellow 5 harus menyertakan pernyataan peringatan bahwa aditif warna dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti sebagai asma Label dapat menyatakan tingkat sensitivitas rendah yang terkait dengan tartrazine, namun harus mencatat prevalensinya pada pasien dengan hiperpensitifitas aspirin. Hubungan kuat antara kepekaan terhadap Yellow 5 dan aspirin disajikan dalam beberapa penelitian. Sebuah studi kasus yang diterbitkan dalam "Allergology International" edisi Juni 2006 melaporkan beberapa sensitivitas kimiawi pada seorang gadis berusia 5 tahun. Permen berwarna-warni seperti permen dan jellybeans memicu gejalanya. Periset menemukan pasien menderita kepekaan terhadap obat antiinflamasi nonsteroid, seperti aspirin, dan tartrazine, pewarna azo.
Hiperaktif
Kuning 5 nampaknya menyebabkan hiperaktif pada beberapa anak. Food Standards Agency, FSA, yang setara dengan FDA Inggris, mengeluarkan peringatan pada tahun 2008 tentang pewarna makanan tertentu. Peringatan tersebut mengatakan bahwa pewarna tertentu, termasuk tartrazine, dapat menyebabkan perubahan perilaku pada anak-anak yang mencakup hilangnya konsentrasi dan aktivitas impulsif dan sulit dikendalikan. Rekomendasinya adalah untuk menghindari atau membatasi konsumsi produk yang mengandung kuning 5. Jika anak mengembangkan perilaku hiperaktif, coba hilangkan pewarnaan ini dari makanan dan perhatikan perubahan yang mengikutinya.
Dalam ringkasan penelitian tentang pewarna makanan, Center for Science in Public Interest melaporkan penelitian sebelumnya yang gagal menunjukkan penyebab kanker atau efek toksik dari Yellow 5, cacat.. Mereka tidak mematuhi standar minimum FDA untuk usia, jumlah subjek hewan yang digunakan, dan beberapa persyaratan pengujian untuk studi toksisitas karsinogenik / kronik. Selain itu, studi yang disponsori industri gagal menggunakan dosis yang dapat ditolerir maksimal. CSPI menentukan batas FDA untuk karsinogen benzidin dan 4-aminobipenil, tidak diuji secara memadai. Mereka gagal memperhitungkan konsumsi Yellow 5 yang lebih tinggi oleh anak-anak yang lebih sensitif terhadap agen penyebab kanker. CSPI merekomendasikan agar semua karsinogen dikeluarkan dari pewarna makanan.
Resiko Lain