Denyut jantung Selama mengembuskan napas

Pentingnya Mengukur Denyut Jantung Selama Berolahraga

Pentingnya Mengukur Denyut Jantung Selama Berolahraga
Denyut jantung Selama mengembuskan napas
Denyut jantung Selama mengembuskan napas
Anonim

Jantung orang dewasa yang sehat rata-rata berdetak rata-rata 70 kali per menit, tapi ini bukan tingkat yang konstan. Jantung Anda berdetak lebih cepat saat Anda menarik napas dan lebih lambat saat Anda mengembuskan napas. Pengertian siklus ini akan membantu Anda mengatur pernapasan Anda untuk mengoptimalkan tekanan darah dan detak jantung saat berolahraga serta saat melakukan teknik menenangkan atau relaksasi.

Video of the Day

Manuver Valsava, di mana Anda menahan napas saat beraktivitas kemudian buang napas dengan kuat di jalan napas tertutup seperti mulut tertutup atau hidung terjepit, dapat meningkatkan detak jantung Anda secara signifikan. Anda mungkin menggunakan teknik ini untuk membersihkan atau menyamakan tekanan di sinus atau mengeluarkan benda dari tubuh selama buang air besar atau saat dalam persalinan. Namun, hal itu bisa meningkatkan detak jantung cukup untuk menyebabkan serangan jantung pada individu yang rentan.

Selama berolahraga, tujuan Anda adalah untuk meningkatkan detak jantung Anda, yang juga meningkatkan tekanan darah Anda. Menurut sebuah studi oleh para periset di Hammons Heart Institute dan University of Missouri, melakukan manuver Valsava selama latihan berat memberikan peningkatan tekanan darah yang signifikan. Menghirup dan menghembuskan napas selama fase konsentris setiap latihan tidak memberikan perbedaan signifikan pada tekanan darah.

Relaksasi

Teknik pernapasan yang teratur sering direkomendasikan untuk membantu individu mengatasi stres seperti gejolak emosi, kemarahan dan ketakutan. Teknik ini juga membantu mengatur rasa sakit fisik. Sebagian besar teknik menekankan fase pernafasan yang panjang dimana denyut jantung melambat. Menurunkan denyut jantung mengurangi respons stres tubuh, mengurangi jumlah adrenalin yang dihasilkan. Mengurangi jumlah adrenalin dalam aliran darah juga mengurangi pengalaman rasa sakit dan kecemasan.

Sinus irama pernafasan

Denyut nadi khas meningkat selama penghirupan diikuti penurunan pada saat menghembuskan nafas. Pada beberapa individu, pola ini diredam dan detak jantung tetap stabil meski terjadi perubahan pernapasan. Hal ini paling sering disebabkan oleh gangguan pernapasan, baik dari gangguan paru-paru obstruktif seperti asma atau bronkitis, atau dari kelainan paru-paru yang membatasi seperti emfisema. Hal ini dapat menyebabkan irama jantung abnormal dan penurunan aliran darah.