Olahraga berat, terutama bila Anda tidak terbiasa berolahraga secara teratur, dapat menyebabkan kesulitan bernafas. Pernapasan berat adalah cara tubuh mengantarkan lebih banyak oksigen ke sel. Pernapasan berat saat berolahraga tidak harus menimbulkan kekhawatiran kecuali jika Anda memiliki masalah medis yang mendasarinya. Seringkali, sesak napas disebabkan oleh deconditioning fisik. Jika gejalanya nampaknya tidak biasa, bicarakan dengan penyedia layanan kesehatan Anda tentang mengesampingkan penyebab lainnya.
Angina
Meskipun serangan jantung biasanya tidak terjadi saat berolahraga, olahraga sering dikaitkan dengan angina. Gejalanya termasuk menemukan diri Anda tiba-tiba tertidur setelah aktivitas fisik atau nyeri dada yang timbul dengan aktivitas fisik dan memudahkan dengan istirahat. Pengerahan tenaga fisik membuat jantung berdegup kencang. Tapi bila otot jantung tidak bisa mendapatkan cukup oksigen, rasa sakit bisa terjadi. Meski angina bisa menyakitkan dan menakutkan, ini adalah tanda peringatan dini penyakit jantung. Mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak benar bisa menyelamatkan hidup Anda.
Gangguan Paru
Dispnea, atau sesak napas, ditandai dengan susah payah. Bronkitis, asma, emfisema, penyakit paru destruktif kronik, atau COPD, dan hipertensi pulmonal dapat menyebabkan dyspnea kronis. Merokok juga mengganggu transportasi oksigen dalam tubuh. Gejala COPD pada perokok meliputi sesak napas dan batuk kronis. Anda bisa berolahraga meski Anda memiliki kondisi medis ini. Penguatan otot dada membantu mengurangi sesak napas. Berjalan adalah latihan yang bisa Anda lakukan dengan kecepatan Anda sendiri. Cobalah berjalan jarak pendek setiap hari. Bangun untuk berjalan lebih jauh lagi dengan berjalan lebih jauh setiap hari daripada yang Anda lakukan sehari sebelumnya.
Anemia / Penyakit Tiroid