Minum bir kadang tidak akan merusak diet Anda, tapi secara teratur terlalu banyak dapat menyebabkan penambahan berat badan. Ini bisa meningkatkan risiko Anda untuk masalah kesehatan lainnya juga. Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit merekomendasikan minum tidak lebih dari jumlah sedang, yaitu satu gelas per hari untuk wanita dan dua untuk pria.
Video of the Day
Konten Kalori
Bir adalah sumber kalori kosong, karena tidak mengandung vitamin atau mineral dalam jumlah yang signifikan. Alkohol juga tinggi kalori, dengan masing-masing gram menghasilkan 7 kalori. Ini berarti lebih padat energi daripada karbohidrat atau protein, yang hanya mengandung 4 kalori per gram. Bir non-alkohol, yang mendapat kalori terutama dari karbohidrat, adalah kalori terendah, dengan sekitar 72 per kaleng 12 ons. Bir ringan memiliki sekitar 105 kalori per porsi, dan bir adalah kalori terendah berikutnya, dengan sekitar 120 ekor. Bir reguler memiliki 145 kalori per 12 ons rata-rata, dan bir yang gemuk adalah kalori tertinggi dengan sekitar 190 per porsi. Kalori ini bisa bertambah jika Anda minum beberapa bir dalam sehari, sehingga sulit bertahan dalam anggaran kalori harian Anda untuk menghindari penambahan berat badan.
Konsumsi bir moderat selama sebulan tidak meningkatkan kenaikan berat badan dibandingkan dengan berpantang bir dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di "Nutricion Hospitalaria" pada tahun 2007. Sebuah lagi, 8 1 Studi 2 tahun yang dipublikasikan di "European Journal of Clinical Nutrition" pada bulan September 2009 menemukan bahwa minum bir dapat menyebabkan penambahan berat badan. Mereka yang minum lebih dari 34 ons per hari bir lebih cenderung menambah berat badan daripada mereka yang minum bir sedikit atau tidak sama sekali.
Studi menunjukkan hasil yang beragam pada apakah bir meningkatkan obesitas perut, menurut sebuah artikel di bulan Februari 2013 yang dipublikasikan dalam "Nutrition Reviews." Minum lebih dari 17 ons bir per hari mungkin membuat Anda lebih mungkin untuk menambah berat badan di daerah ini. Obesitas perut dikaitkan dengan lebih banyak risiko kesehatan dibandingkan jenis obesitas lainnya, yang berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes tipe 2, menurut penelitian yang dilakukan oleh American Cancer Society.
Risiko Kesehatan Alkohol