Selama berjangkit jerawat, terkadang Anda memperhatikan bahwa Anda mengalami benjolan besar dan menyakitkan di bawah kulit di wajah Anda. Benjolan ini disebut nodul dan merupakan bentuk jerawat yang sangat parah. Menurut American Academy of Dermatology, jerawat nodular, seperti jerawat biasa, kemungkinan disebabkan oleh kelebihan produksi minyak yang menjadi terjebak di pori-pori wajah, merangsang pertumbuhan bakteri yang menyebabkan radang. Pada jerawat nodular, penyumbatan pori-pori terjadi sangat dalam di dalam kulit, menyebabkan reaksi inflamasi yang sangat kuat. Nodul bisa sangat sulit untuk disingkirkan tanpa bantuan profesional.
Video of the Day
Langkah 1
Berbicara dengan dokter kulit. Agresif, pengobatan ahli diperlukan untuk menghilangkan jerawat nodular. Seorang dokter kulit dapat memberi resep antibiotik oral untuk membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengurangi peradangan. Jika setelah beberapa lama perawatan ini tidak efektif, dokter mungkin meresepkan isotretinoin, yang lebih dikenal dengan nama merek Accutane. MayoClinic. com mencatat bahwa isotretinoin sangat efektif namun hanya digunakan pada kasus jerawat yang paling parah, karena dapat menghasilkan efek samping yang serius.
Langkah 2
Minum obat Anda secara teratur. Untuk hasil terbaik dan tercepat, ikuti petunjuk dokter kulit Anda dengan saksama. Jangan pernah melewatkan pengobatan dan tunggu 4 sampai 8 minggu untuk melihat hasilnya. Jika Anda memakai isotretinoin, Anda juga harus menemui dokter kulit Anda secara teratur karena Anda perlu dimonitor secara ketat untuk efek fisik dan psikologis.
Langkah 3
Tangani kulit dengan lembut. American Academy of Dermatology merekomendasikan mencuci muka dengan pembersih ringan sekali atau dua kali sehari untuk menghilangkan kelebihan minyak. Hindari godaan untuk mencuci muka lebih sering atau menggosok jerawat, karena hal ini bisa memperburuk masalah. Adalah penting bahwa Anda tidak pernah memeras atau memilih nodul, karena ini sangat meningkatkan risiko jaringan parut permanen.
Peringatan
- Wanita hamil atau wanita yang mencoba mengandung tidak boleh memakai isotretinoin karena kemungkinan besar menyebabkan cacat lahir yang parah. Efek samping lain dari isotretinoin meliputi mata kering, bibir, hidung dan mulut, sensitivitas sinar matahari, penglihatan malam yang buruk dan peningkatan kadar trigliserida dan kolesterol dalam darah. Ini juga dikaitkan dengan depresi dan bunuh diri, meskipun hubungan kausal yang sebenarnya belum terbukti.