Banyak orang sering mengalami sakit perut dan gas perut. Kedua gejala ini sering terjadi bersamaan dan bisa karena berbagai sebab. Meskipun rasa sakit gas dan gas sering terjadi, MayoClinic. com menyarankan agar Anda menemui dokter Anda jika rasa sakit gas mengganggu aktivitas rutin Anda, karena ini bisa menjadi indikasi kondisi serius.
Video of the Day
Gas Pencernaan
Menurut National Digestive Diseases Information Clearinghouse, kebanyakan individu menghasilkan antara 1 dan 4 liter gas setiap hari. Dua sumber bisa membuat gas di dalam saluran pencernaan Anda, termasuk perut, kerongkongan, usus halus dan usus besar. Gas di saluran perut bagian bawah biasanya berasal dari menelan udara, sementara gas di saluran bawah Anda sering terjadi saat bakteri memecah partikel makanan yang belum tercerna.
Sementara gas perut dapat menyebabkan tekanan dan rasa sakit di perut Anda, sensasi terbakar mungkin menandakan adanya suatu kondisi yang dikenal sebagai gangguan pencernaan asam, yang juga disebut dispepsia. Gangguan pencernaan asam terjadi ketika asam dari perut Anda mengiritasi lapisan esofagus atau daerah ulserasi di dalam perut Anda yang tidak mengandung selaput pelindung yang menjaga asam lambung.
Seiring dengan menggerogoti atau membakar rasa sakit di perut Anda, Anda mungkin melihat bersendawa, kembung, mual dan muntah. Menurut Clearinghouse Informasi Pencernaan Nasional, orang-orang dengan dispepsia mungkin secara tidak sengaja menelan dan melepaskan udara, menyebabkan gassiness dan bersendawa lebih tinggi.
Penyebab
Laktosa, gula dalam susu, dapat menyebabkan sakit perut dan gas pada beberapa individu yang kekurangan enzim laktase dalam jumlah cukup, yang membantu pencernaan. Makanan lain yang dapat meningkatkan kejadian gas dan sakit perut meliputi makanan berlemak, kacang-kacangan, bawang merah, brokoli, apel, persik, minuman ringan dan makanan diet yang mengandung sorbitol. Gangguan pencernaan tertentu, seperti sindrom iritasi usus besar, penyumbatan gastrointestinal dan infeksi juga dapat menyebabkan gas dan nyeri. Stres, kegelisahan dan merokok juga bisa berkontribusi terhadap gejala Anda.
Pengobatan