Tren menunjukkan bahwa obesitas masa kecil meningkat antara tahun 1970an dan dekade pertama abad ke-21, menurut Centers for Disease Control and Prevention. Di antara anak usia prasekolah, obesitas meningkat dari 5 persen menjadi 10. 4 persen. Pada anak usia 6 sampai 11 tahun, meningkat dari 6,5 persen menjadi 19,6 persen. Di sekolah menengah dan sekolah menengah, obesitas naik dari 5 persen menjadi 18. 1 persen. Dengan meningkatnya obesitas di sepanjang usia sekolah dan orang dewasa muda, beberapa masalah kesehatan fisik dan mental menjadi lebih menonjol di seluruh kelompok usia yang terkena dampak.
Video of the Day
Penyakit Jantung dan Kesehatan Peredaran Darah
Obesitas adalah faktor risiko utama penyakit jantung. Seorang anak gemuk yang lebih muda mungkin tidak memperhatikan efek berat badannya terhadap kesehatan jantung dan peredaran darahnya, tapi ketegangan ini bisa menjadi nyata selama masa remajanya. Karena berat badannya mungkin juga mengganggu aktivitas fisik, dia juga kehilangan kemampuan untuk terlibat dalam berbagai bentuk olahraga, termasuk mengikuti kelas pendidikan jasmani dan olahraga sekolah yang terorganisir, yang selanjutnya mempengaruhi kesehatan peredaran darahnya. Dia mungkin mulai menderita tahap awal hipertrofi jantung dan tekanan darah tinggi karena obesitas selama ini.
Maraknya Diabetes Juvenile
Kenaikan obesitas di kalangan anak muda sejajar dengan diabetes tipe 2, yang sebelumnya jarang terjadi pada anak-anak. Diabetes memiliki efek fisik pada beberapa organ, seperti ginjal, dan sering menimbulkan dampak emosional pada penderitanya juga. Bila gula darah seorang pelajar terkena penyakit ini, dia mungkin mengalami perubahan suasana hati. Jika dia juga mengalami masa pubertas, perubahan hormonal dapat mempengaruhi keadaan mental dan emosionalnya. Salah satu pengaruh ini saja dapat menghambat kinerja akademisnya. Bila masing-masing senyawa lainnya, dia mungkin mengalami dampak signifikan pada kemampuannya untuk berkonsentrasi, mempertahankan minat, menyelesaikan tugas atau berinteraksi dengan siswa lain.
Pengaruh Kinerja Akademik
Bidang kinerja akademis yang paling terpengaruh oleh obesitas adalah pendidikan jasmani. Siswa yang gemuk kurang mampu menyelesaikan tugas yang melibatkan aktivitas fisik atau jangka waktu lama dari pada siswa yang fit secara fisik. Hal ini disebabkan oleh meningkatnya ketegangan pada tubuh siswa obesitas, dan sebagian karena gaya hidup umum. Seorang siswa obesitas akan cenderung kurang berolahraga dan melakukan aktivitas fisik di luar sekolah, yang menyebabkan kurang berkembangnya paru-paru, jantung dan otot lainnya. Karena risiko ketidakseimbangan emosional dan mental yang terkait dengan diabetes tipe 2 dan efek samping obesitas lainnya, kinerja siswa di bidang lain, seperti matematika, bahasa Inggris atau sains, mungkin juga akan terasa.
Gambar Diri dan Efek Sosial dari Obesitas
Ada banyak tuntutan sosial pada anak-anak di semua tingkat sekolah. Rasa harga diri dan citra diri yang baik dapat membantu siswa mengatasi tekanan teman sebaya, tekanan akademis dan faktor lain yang berkontribusi terhadap depresi atau menghambat perkembangan sosial. Menurut Robert Reasoner dari National Association for Self Esteem, harga diri seorang anak dapat mempengaruhi kinerja akademisnya sejak kelas satu dan, pada kasus yang parah, bahkan dapat mempengaruhi keputusan siswa untuk putus sekolah di kemudian hari. Seorang siswa dapat dikucilkan oleh orang lain karena obesitas, dan efek sosial dari hal ini sering mengurangi harga diri siswa dan menghambat kinerja akademis.