Rahang terhubung ke tulang temporal di sisi tengkorak, dan dapat dipindahkan dari posisi - dikenal sebagai dislokasi - atau rusak pada bagian bawah - yang dikenal sebagai fraktur. Fraktur biasanya menyebabkan dua titik kerusakan: kerusakan langsung dimana terjadi luka, dan kerusakan tidak langsung dimana rahang patah lagi jauh dari titik benturan. Entah kemunculan bisa menyebabkan rasa sakit yang ekstrem dan mengakibatkan penyembuhan yang tidak tepat jika tidak dikoreksi. Berbagai gejala bisa menunjukkan bahwa rahang Anda retak atau terkilir.
Video of the Day
Langkah 1
Pertimbangkan apakah Anda baru saja mengalami luka atau trauma pada wajah. Trauma wajah adalah penyebab paling umum dari rahang patah, menurut University of Wisconsin Hospital. Jika Anda telah mengambil pukulan, mengalami kecelakaan mobil, jatuh atau terluka di lapangan, ini semua adalah penyebab umum rahang yang patah.
Langkah 2
Cobalah untuk memindahkan rahang Anda sedikit dengan membuka dan menutupnya. Rahang Anda mungkin rusak jika gigitan Anda terasa mati saat Anda menutupnya atau Anda tidak bisa membuka rahang secara luas. Gigi yang hilang juga merupakan faktor yang menyulitkan yang meningkatkan kemungkinan patah rahang.
Langkah 3
Periksa wajah Anda untuk tanda-tanda pembengkakan atau memar yang terlihat. Carilah tonjolan di sisi rahang Anda, seperti benjolan atau benjolan. Bengkak atau memar di atas tulang rahang juga bisa mengindikasikan rahang yang patah.
Langkah 4
Evaluasi tingkat rasa sakit Anda. Jika rasa sakit Anda memburuk saat Anda mencoba menggigit atau mengunyah, Anda mungkin memiliki rahang yang patah. Indikator lainnya adalah jika wajah Anda terasa mati rasa, terutama di bibir bagian bawah.
Tip
- Jika Anda mencurigai rahang Anda rusak, batasi gerakan sebanyak mungkin sampai Anda dapat mencari perawatan medis. Membalut perban di sekitar kepala Anda bisa membantu membatasi pergerakan.
Peringatan
- Segera dapatkan evaluasi medis jika Anda merasa rahang Anda patah. Kegagalan untuk mengobati rahang yang patah dapat menyebabkan infeksi di daerah rahang dan menyebabkan Anda menghirup makanan atau darah ke paru-paru, yang dapat membahayakan dan meningkatkan risiko kerusakan rahang di masa depan. Jika Anda mencurigai rahang Anda rusak, jangan coba atur ulang rahang pada posisinya. Melakukan hal itu bisa mengakibatkan kerusakan lebih lanjut.