Kulit jeruk bisa menjadi sehat sejauh nutrisi mereka masuk, namun Anda mungkin tidak ingin menjadikannya bagian dari makanan harian Anda. Menambahkan semangat jeruk ke resep seperti kue dan roti dapat menawarkan cara yang baik untuk menambahkan rasa dan meningkatkan jumlah kalori sedikit. Saat mengonsumsi kulit polos, kulit jeruk yang keras tidak akan seperti juicy dan manis seperti pulp dalam oranye dan juga bisa disertai beberapa masalah kesehatan.
Video of the Day
Bahan Kimia
Perhatian utama dengan mengonsumsi kulit jeruk adalah asal-usulnya. Jika Anda mengonsumsi kulit jeruk non-organik, Anda bisa makan kulit yang mengandung bahan kimia. Kecuali jeruk berasal dari pertanian organik atau kebun yang disertifikasi dan menampilkan stiker Organik Bersertifikat USDA dan putih, tidak ada cara untuk mengetahui jenis pestisida atau herbisida kimia yang menyerang kulitnya. Petani organik bersertifikat hanya menggunakan metode pengendalian gulma dan hama alami.
Dasar-dasar
Jika Anda mengonsumsi kulit utuh, atau sekitar 100 g lapisan luar oranye, Anda akan mengkonsumsi 97 kalori, 1. 5 g protein, 25 g karbohidrat. dan 10. 6 g serat, menurut Departemen Pertanian AS. Karena memakan seluruh kulit mungkin tidak terdengar enak, Anda malah bisa makan 1 sdm. dari kulitnya, atau sekitar 6 g, dan dapatkan sekitar 6 kalori, 0. 09 g protein, 1. 5 g karbohidrat dan 0. 6 g serat. Kulit jeruk mengandung sedikit lemak, tidak ada sodium dan tidak ada kolesterol.
Kulit buah jeruk dikupas dalam vitamin C, dengan 8. 2 mg dalam satu sendok makan kulit. Vitamin lainnya termasuk riboflavin, thiamin, niasin, folat, vitamin A, vitamin B-6 dan vitamin B-5. Kandungan mineral kulit termasuk 10 mg kalsium bersamaan dengan sejumlah kecil zat besi, magnesium, potassium, fosfor, seng, tembaga dan selenium.
Pertimbangan