Indeks massa tubuh, atau BMI, adalah alat yang mengukur kegemukan tubuh Anda, yang merupakan indikator kesehatan. Sementara BMI berguna bagi kebanyakan orang, bagaimanapun, ini mungkin bukan pengukuran kesehatan yang baik untuk atlet atau binaragawan. BMI orang berotot bisa tinggi, menempatkannya di kisaran kegemukan, bahkan saat dia benar-benar memiliki berat badan yang sehat. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk mendiskusikan BMI Anda dan bagaimana kaitannya dengan tingkat kesehatan dan kebugaran Anda yang spesifik.
Video of the Day
Dasar-dasar BMI
Indeks massa tubuh adalah rumus matematis yang membandingkan berat badan Anda dengan tinggi badan. Semakin berat berat badan Anda dibandingkan dengan tinggi badan Anda, semakin besar kemungkinan tubuh Anda terlalu banyak. Untuk menentukan BMI, bagilah bobot dalam kilogram menurut tinggi badan dalam inci kali tingginya dalam inci dan kalikan dengan 703.
Persamaannya adalah: BMI = [berat / (tinggi x tinggi)] x 703.
Misalnya, orang 5 kaki 6 inci seberat 200 pound memiliki BMI 32: [200 / (66 x 66)] x 703 = 32.
Nomor yang dihitung adalah kemudian digunakan untuk menentukan status berat badan berdasarkan kategori yang dimilikinya. BMI kurang dari 18. 5 beratnya kurang, 18. 5 sampai 24. 9 adalah berat badan normal, 25 sampai 29. 9 adalah kelebihan berat badan dan 30 atau lebih adalah obesitas. Dengan tinggi 5 kaki 6 inci dan 200 pound, seseorang dianggap obesitas.
Obesitas adalah masalah serius di Amerika Serikat, yang mempengaruhi hampir 79 juta orang dewasa, menurut Centers for Disease Control and Prevention. BMI adalah alat yang mudah dan murah untuk mengukur obesitas dan kegemukan tubuh. Menurut CDC, korelasi antara BMI dan body fatness sangat kuat. Membawa kelebihan lemak tidak sehat dan meningkatkan risiko sejumlah penyakit kronis, seperti diabetes tipe-2, beberapa jenis kanker dan penyakit jantung.
BMI Tinggi dan Tidak Obese
CDC mengakui bahwa perhitungan BMI sederhana tidak sesuai untuk semua orang. Sementara dua orang mungkin memiliki IMT yang sama, mereka mungkin tidak memiliki jumlah lemak tubuh yang sama. Seorang atlet atau binaragawan, misalnya, mungkin memiliki berat badan yang lebih tinggi dari rata-rata karena adanya otot tambahan, yang dapat menyebabkan BMI-nya jatuh ke dalam kategori kelebihan berat badan atau obesitas.
Sebuah studi tahun 2009 yang diterbitkan di Journal of Sports Medicine and Physical Fitness menyelidiki penggunaan BMI sebagai alat untuk mengukur lemak tubuh pada atlet elit. Para periset menemukan bahwa banyak atlet memiliki BMI lebih besar dari kisaran normal yang disarankan dan menyimpulkan bahwa BMI bukanlah indikator yang baik untuk kegemukan tubuh pada atlet.
Alat Lain untuk Mengukur Kesehatan
Jika Anda khawatir bahwa IMT Anda mungkin tidak akurat, ada alat lain yang dapat Anda gunakan untuk mengukur kegemukan tubuh. Pengukuran lingkar pinggang, misalnya, merupakan indikator baik lemak tubuh dan kesehatan.Membawa kelebihan lemak di perut Anda juga meningkatkan risiko sejumlah kondisi kesehatan seperti diabetes dan penyakit jantung. Idealnya, seorang wanita harus memiliki lingkar pinggang 35 inci atau kurang dan pria 40 inci atau kurang.
Mengukur lemak tubuh Anda secara langsung juga dapat membantu mengidentifikasi risiko kesehatan yang berkaitan dengan BMI Anda. Pengukuran lipatan kulit dan impedansi bioelectric adalah alat yang mengukur lemak tubuh. Bagi wanita, pengukuran lemak tubuh antara 16 dan 30 persen dianggap dapat diterima, sedangkan untuk pria 11 sampai 20 persen sudah memadai. Jika Anda seorang atlet, harapan persentase lemak tubuh mungkin berbeda tergantung pada olahraga Anda. Seorang pesenam laki-laki, misalnya, dapat melakukan yang terbaik pada 5 sampai 12 persen lemak tubuh, sementara seorang pemain sepak bola bisa melakukannya dengan baik dengan 15 sampai 19 persen lemak tubuh. Seorang profesional kebugaran atau nutrisi dapat memberi saran kepada Anda metode terbaik untuk menilai persentase lemak tubuh Anda berdasarkan fisik Anda.