Adalah Susu Kedelai Baik atau Buruk untuk Anda?

Susu Kedelai, Baik Atau Buruk Untuk Kesehatan? - Fakta Atau Mitos | fitOne

Susu Kedelai, Baik Atau Buruk Untuk Kesehatan? - Fakta Atau Mitos | fitOne
Adalah Susu Kedelai Baik atau Buruk untuk Anda?
Adalah Susu Kedelai Baik atau Buruk untuk Anda?

Daftar Isi:

Anonim

Sutra adalah salah satu dari sekian banyak merek susu kedelai yang biasa dikonsumsi oleh vegetarian, vegan dan orang-orang yang tidak toleran terhadap laktosa. Meski susu kedelai dikemas dengan nutrisi dan kandungan nutrisinya sama dengan susu sapi, ini mungkin bukan pilihan tepat untuk semua orang. Manfaat minum susu kedelai seringkali lebih banyak daripada kekurangan potensial.

Video of the Day

Konten Kalori

Gizi Nutrisi

Dikemas dengan protein, dan sering diperkaya dengan vitamin dan mineral penting, susu kedelai Silk polos merupakan alternatif untuk mengonsumsi susu sapi. Satu porsi, atau 1 cangkir susu kedelai menyediakan 7 gram protein, 4 gram lemak dan 8 gram karbohidrat - termasuk 1 gram serat makanan. Tidak seperti susu sapi, lemak dalam susu kedelai berasal dari asam lemak tak jenuh jantung, dan susu kedelai Silk bebas kolesterol. Susu kedelai polos juga merupakan sumber vitamin kalsium, potassium, vitamin A, vitamin D dan B yang sangat baik. Beberapa jenis susu kedelai Sutra diperkaya dengan tambahan serat atau asam lemak omega-3.

Manfaat Kesehatan

Minum susu kedelai secara teratur dapat memberi Anda beberapa manfaat kesehatan. Oregon State University melaporkan bahwa konsumsi kedelai dapat membantu mengurangi kadar low-density lipoprotein, kolesterol "jahat", dan dapat membantu merangsang pembentukan tulang. New York University Langone Medical Center juga menyarankan agar kedelai membantu menurunkan kolesterol LDL, mungkin berguna untuk membantu mengobati atau mencegah kanker prostat dan dapat membantu mengurangi beberapa gejala menopause, seperti hot flashes.

Potensi Kekhawatiran

Meskipun kedelai mengandung nutrisi dan mungkin memberi Anda beberapa manfaat kesehatan, tidak banyak yang diketahui tentang keamanan jangka panjang untuk mengkonsumsi kedelai dalam jumlah tinggi, menurut Oregon State University. NYU Langone Medical Center mencatat bahwa isoflavon, yang merupakan senyawa dalam kedelai, serupa dengan hormon estrogen wanita. Ini berarti bahwa sejumlah besar kedelai memiliki potensi untuk mengubah siklus menstruasi dan hormon seks pada wanita, merangsang sel kanker payudara dan meningkatkan risiko wanita terkena kanker rahim.