Kurang olahraga untuk anak

Apa yang Terjadi Jika Kamu Tidak Berolahraga Sama Sekali

Apa yang Terjadi Jika Kamu Tidak Berolahraga Sama Sekali
Kurang olahraga untuk anak
Kurang olahraga untuk anak

Daftar Isi:

Anonim

Anak-anak semakin tidak aktif. Kurangnya aktivitas fisik di masa kanak-kanak menyebabkan peningkatan risiko kelebihan berat badan atau obesitas di masa dewasa, serta masalah kesehatan terkait obesitas. Bantu anak Anda untuk merangkul gaya hidup sehat dengan mendaftarkan mereka dalam kegiatan olahraga yang mereka nikmati, dan dengan menunjukkan manfaat aktivitas fisik.

Video of the Day

Efek

Kurangnya olahraga untuk anak-anak dapat memiliki banyak efek negatif. Selain lebih cenderung kelebihan berat badan, anak yang tidak cukup berolahraga memiliki otot dan tulang lebih lemah dibanding anak yang berolahraga secara teratur. Anak-anak yang tidak aktif juga memiliki peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2, mungkin memiliki tingkat tekanan darah dan kolesterol darah yang lebih tinggi dan cenderung memiliki pandangan hidup yang lebih suram, menurut KidsHealth. org.

Anak-anak tidak terlibat dalam aktivitas fisik yang cukup karena berbagai alasan, termasuk rintangan intrapersonal, interpersonal, institusional dan lingkungan, menurut sebuah penelitian di American College of Sports Medicine tahun 2011. Jurnal Kesehatan dan Kebugaran. Contoh hambatan intrapersonal termasuk ketakutan digoda tentang berat badan atau lebih memilih melakukan aktivitas lain, seperti bermain video game. Hambatan interpersonal bisa termasuk memiliki teman yang tidak aktif atau kewajiban keluarga. Contoh penghalang kelembagaan adalah beban kerja sekolah yang berat. Hambatan lingkungan bisa termasuk cuaca buruk atau kurang transportasi. Hambatan yang paling umum adalah kurangnya waktu, sedikit minat dan hambatan lingkungan, menurut sebuah penelitian tahun 2003 di "Obesity Research." Anak-anak yang kelebihan berat badan dan remaja putri lebih cenderung melaporkan kesadaran tubuh sebagai penghalang. Untuk membantu menghilangkan hambatan ini, orang tua dapat mendorong anak-anak mereka untuk berpartisipasi dalam aktivitas fisik, terlibat dalam aktivitas dengan mereka dan mengangkut mereka ke kegiatan olahraga.

Rentang Waktu

Aktivitas fisik di antara anak-anak turun tajam antara usia 9 dan 15 tahun, menurut sebuah penelitian tahun 2008 yang diterbitkan dalam "Journal of American Medical Association." Anak-anak berusia sembilan tahun rata-rata berusia tiga jam dengan aktivitas fisik sedang hingga kuat pada hari kerja dan akhir pekan, sementara anak-anak berusia 15 tahun mendapat 49 menit per minggu, dan 35 menit per akhir pekan rata-rata. Philip Nader, M. D., Profesor Emeritus Pediatrik di Universitas California di San Diego dan rekan penulis studi, menyarankan agar sekolah menyediakan pendidikan fisik harian dan pemerintah daerah untuk menyediakan rute berjalan dan bersepeda ke sekolah.

Rekomendasi

CDC merekomendasikan agar anak-anak dan remaja melakukan aktivitas fisik selama 60 menit atau lebih setiap hari. Orangtua harus mendorong anak mereka untuk bekerja pada kekuatan, daya tahan dan fleksibilitas.Anak-anak dapat membangun ketahanan melalui aktivitas aerobik seperti bola basket, bersepeda, skating dan sepak bola. Mereka bisa membangun kekuatan dengan latihan pengencangan tradisional, seperti pushups atau pullups, dan melalui aktivitas bermain, seperti mendaki atau senam. Biarkan anak Anda memilih aktivitas yang dia sukai agar dia lebih cenderung bertahan dengan mereka. Batasi waktu yang dihabiskan bermain video games, nonton televisi atau menggunakan internet. Berlatihlah kebiasaan gaya hidup sehat Anda sendiri karena anak Anda memandang Anda sebagai panutan.