"Saya hanya ingin berkreasi, " kata Pharrell Williams, bintang hip-hop yang juga ahli meremehkan. Williams telah memenangkan sepuluh Grammy Awards, dinominasikan untuk Academy Award (untuk lagu 2014-nya yang menular "Happy"), meluncurkan dua merek pakaian internasional (Billionaire Boys Club dan Ice Cream), dan merancang koleksi perhiasan untuk Louis Vuitton, yang disebut Blason, dan koleksi kursi untuk toko desain terhormat Prancis, Domeau & Pérès.
Dan polymath yang tak kenal lelah tidak melambat. Dia saat ini bekerja keras pada kolaborasi dengan Wiz Khalifa dan dia terus membuat dunia sneaker beramai-ramai dengan penawaran kelas atas dari Adidas. Di sini ia berbagi dengan Best Life hal-hal yang membuat otot-otot kreatifnya tetap prima. Dan untuk studi kehidupan yang lebih hebat, di sini Designer Nate Berkus Mengungkapkan Kesenangan Bersalah Favoritnya.
1 Retret Favoritnya
"Jepang adalah favoritku. Harajuku adalah, seperti, daerah paling buruk. Kami juga punya toko Ice Cream BBC. Energinya hebat. Aku pergi empat atau lima kali setahun dan tinggal di Roppongi Hills. Aku suka di sana."
2 Inspirasi-Nya
Shutterstock
"Aku penggemar berat Carl Sagan. Pale Blue Dot adalah buku yang hebat, dan Cosmos adalah seri luar biasa yang muncul di PBS ketika aku masih bayi, tapi aku akhirnya mendapatkan set DVD. Itu bahan jenius."
3 Wakilnya
"Kue, permen, es krim. Aku suka permen."
4 Perhiasannya
"Saya telah melakukan segalanya mulai dari gantungan kunci hingga jam tangan Casio emas dan berlian dengan Jacob the Jeweller, tetapi koleksi Blason berbeda. Lambang-lambang yang monarki diilhami oleh raja dan ratu awal Eropa. Saya bekerja sama dengan Cami Miceli, dari Vuitton, di bawah pengawasan Marc Jacobs. Itu menyenangkan."
5 Katalisatornya
"Album pertama yang saya beli adalah Perjalanan Naluriah Masyarakat Suku yang Dipanggil Quest dan Paths of Rhythm. Lagu 'Bonita Applebum' mengubah seluruh hidup saya. Saya tidak mengerti mengapa saya sangat menyukainya, jadi saya hanya harus belajar Itu."
6 Artis Favoritnya
"KAWS. Dia seniman jalanan yang mungkin telah mengerjakan 85 persen karya seni di rumahku di Miami — seperti kanvas raksasa. Aku membuatnya menentang Keith Harings-ku. Dia sangat berbakat."
Ed Catatan: Versi cerita ini muncul di Best Life edisi September 2008 .
Baca Ini Selanjutnya