Efek Samping Negatif Kondom

Bahaya kondom! Kalian harus tau

Bahaya kondom! Kalian harus tau
Efek Samping Negatif Kondom
Efek Samping Negatif Kondom
Anonim

Tujuan penggunaan kondom ada dua: untuk mencegah kehamilan dan mengurangi kemungkinan bahwa penyakit menular seksual akan diberikan kepada pasangan. Kondom adalah selubung (barrier protection) yang dikenakan pada penis pria saat melakukan hubungan seksual dan bisa dibuat dari lateks, plastik atau kulit alami. Kondom memiliki banyak manfaat-mereka mudah dijangkau di apotek atau apotek manapun, tidak mahal dan aman, nyaman dan mudah digunakan. Ada sedikit efek samping negatif dari kondom.

Video of the Day

Resiko Kehamilan

Dengan jenis kontrol kelahiran, selalu ada risiko kehamilan yang tidak direncanakan. Kondom sangat efektif dalam mencegah pembuahan. Namun, Planned Parenthood menyatakan bahwa dua dari setiap 100 wanita yang pasangannya menggunakan kondom hamil bahkan ketika mereka digunakan dengan benar. Di antara mereka yang tidak menggunakan kondom dengan benar, 15 dari setiap 100 wanita hamil. Kondom lama bisa menjadi lebih rapuh dan lebih mudah pecah. Demikian pula, produk berbasis minyak, seperti petroleum jelly dan minyak goreng, dapat menyebabkan kondom melemah dan pecah.

Alergi Lateks

Banyak kondom terbuat dari karet lateks, yang berasal dari cairan di pohon karet. American Academy of Allergy, Asma & Imunologi mencatat bahwa beberapa orang mengalami respons alergi terhadap protein pada karet. Gejala dapat bervariasi dalam presentasi dan tingkat keparahannya, mulai dari bersin, pilek, gatal-gatal, gatal atau disiram lebih banyak tanda dan gejala yang lebih parah, seperti mengi, bengkak, pusing, dan pusing. Dalam kasus tertentu, alergi lateks dapat memanggil anafilaksis, kondisi yang mengancam jiwa. Menurut Planned Parenthood, hanya satu atau dua orang dari setiap 100 yang memiliki alergi lateks. AAAAI mencatat bahwa mereka yang memiliki alergi lateks harus menggunakan kondom karet sintetis sebagai pilihan kedua.

Tidak Efektif Melawan Semua PMS

Rencana Induk mencatat bahwa kondom terbukti sangat efektif melawan HIV dan mengurangi risiko penyakit lain, seperti sifilis, klamidia, gonore dan HPV. Namun, mereka tidak mampu melindungi terhadap penyakit menular seksual yang dapat mempengaruhi lapisan luar kulit, seperti kudis dan molluscum contagiosum. Asosiasi Kesehatan Masyarakat Amerika mencatat bahwa walaupun kondom dapat mengurangi risiko herpes genital, mereka tidak melindungi setiap bagian kulit di mana virus herpes dapat ditumpuk secara asimtomatik dan ditularkan ke pasangan seksual yang terinfeksi. Selain itu, tidak semua kondom diciptakan sama: kondom kulit alami (kulit domba) adalah ukuran pengendalian kelahiran yang efektif namun cukup berpori sehingga HIV dan PMS lain dapat menular ke pasangan seksual.

Resistansi Mitra

Mungkin efek samping negatif yang paling penting dari kondom adalah resistensi pasangan seksual untuk menggunakannya.Beberapa pria mengklaim bahwa mereka mengalami kehilangan sensasi saat menggunakan kondom, menganggapnya tidak romantis atau tersinggung karena diminta memakainya. Planned Parenthood mencatat bahwa banyak pria dapat mengatasi penolakan mereka terhadap penggunaan kondom dan menyarankan untuk mencoba berbagai gaya dan ukuran untuk menemukan merek yang paling nyaman bagi kedua pasangan.