Ada asumsi yang tersebar luas bahwa orang memulai hidup dengan penuh optimisme dan menjadi semakin negatif dan pahit seiring bertambahnya usia. Tetapi sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Social Psychology and Personality Science menantang gagasan bahwa optimisme dicadangkan untuk kaum muda. Melalui penelitian mereka, para peneliti dari University of California, Davis, menemukan bahwa lintasan optimisme sebenarnya mengikuti kurva berbentuk U terbalik, mencapai puncaknya ketika kita berada di pertengahan 50-an.
Untuk menilai tingkat optimisme, para peneliti meminta peserta — orang dewasa berusia 26 hingga 71 tahun — untuk menyelesaikan Tes Orientasi Kehidupan (LOT) empat kali selama periode tujuh tahun. LOT digunakan untuk menilai perbedaan individu dalam optimisme umum versus pesimisme. Untuk keperluan studi UC Davis, para peserta menilai seberapa kuat mereka setuju dengan pernyataan seperti, "Dalam masa yang tidak pasti, saya biasanya mengharapkan yang terbaik, " "Jika ada yang salah bagi saya, itu akan, " dan, "Secara keseluruhan, Saya berharap lebih banyak hal baik terjadi pada saya daripada yang buruk."
Mereka kemudian ditanyai 54 pertanyaan tambahan yang mengevaluasi bagaimana mereka merespons peristiwa positif dan negatif dalam kehidupan mereka sendiri, seperti promosi atau PHK.
Hasilnya menunjukkan bahwa optimisme sebenarnya berada di titik terendah di antara peserta berusia 20-an, kemudian naik terus bagi mereka yang berusia 30-an dan 40-an, sebelum mencapai puncaknya pada usia 55 tahun. Sangat menarik untuk dicatat bahwa studi tahun 2018 yang diterbitkan dalam Psychological Bulletin menemukan bahwa lintasan harga diri mengikuti kurva yang sama, mencapai puncaknya pada usia 60 tahun.
Para peneliti UC Davis juga ingin melihat faktor-faktor apa yang tampaknya memengaruhi seberapa optimisnya orang. Mereka yang melaporkan lebih banyak peristiwa kehidupan yang positif — seperti berada dalam pernikahan yang bahagia — juga memiliki tingkat optimisme yang lebih tinggi. Tetapi, yang lebih mengejutkan, orang-orang yang memiliki pengalaman hidup lebih negatif tidak selalu kurang optimis daripada rekan-rekan mereka. Hal ini membuat para peneliti percaya bahwa meskipun peristiwa kehidupan positif memiliki kemampuan untuk meningkatkan tingkat optimisme kita, peristiwa kehidupan negatif tidak serta merta mengurangi mereka.
Either way, penelitian baru dengan jelas menunjukkan bahwa jika Anda berusia 40-an, Anda punya banyak hal untuk dinanti. Dan untuk lebih banyak berita baik di bagian depan itu, lihat Science Says Ini adalah Zaman Ketika Kreativitas Mencapai Puncaknya.
Diana Bruk Diana adalah editor senior yang menulis tentang seks dan hubungan, tren kencan modern, dan kesehatan dan kesejahteraan.