Peppermint, yang dikenal sebagai Mentha piperita, adalah ramuan asli Eropa dan Asia, yang sekarang dibudidayakan di seputar kata tersebut. Hal ini biasa digunakan sebagai rasa dalam makanan, permen karet, permen dan pasta gigi. Peppermint juga digunakan sebagai obat herbal, terutama untuk masalah pencernaan dan kulit. Ini juga dapat membantu penderita diabetes yang mengalami gangguan pencernaan, komplikasi kembung dan saraf. Untuk tujuan pengobatan, suplemen peppermint tersedia seperti teh, kapsul, tincture, minyak dan salep. Jika Anda menderita diabetes dan pertimbangkan untuk menggunakan obat peppermint, bicarakan dengan dokter Anda.
Video of the Day
Peningkatan Pencernaan
Pada diabetes, baik metabolisme gula dan lemak terganggu, menurut American Physiological Reviews. Penderita diabetes memiliki masalah dalam mencerna lemak; Dengan demikian, gangguan pencernaan dan sakit perut adalah gejala yang umum. Peppermint dapat membantu penderita diabetes karena meningkatkan aliran empedu - terutama saat makanan berlemak dimakan - dan karena itu membantu pencernaan, jelas University of Maryland Medical Center.
Kembung
Motilitas usus pada penderita diabetes kadang lambat, suatu kondisi yang disebut gastroparesis. Akibatnya, makanan tetap berada di perut lebih lama, mengalami fermentasi dan menyebabkan pertumbuhan berlebih bakteri. Makanan fermentasi dan bakteri intestinal bertanggung jawab atas gas berlebih, yang terwujud seperti kembung, perut kembung dan kram perut. Peppermint membantu mengendurkan otot-otot saluran pencernaan dan mengurangi gas yang berlebihan, kata University of Maryland Medical Center.
Tingkat Glukosa Darah
Dalam tes laboratorium, peppermint menurunkan kadar glukosa darah, kata University of Maryland Medical Center. Namun, efek peppermint pada penurunan kadar gula darah pada manusia tidak diketahui.
Neuropati Diabetik
Neuropati diabetes, komplikasi diabetes, mempengaruhi saraf. Gejala neuropati diabetes meliputi rasa sakit terbakar, kesemutan dan mati rasa di tangan atau kaki. Salep atau krim berdasarkan mentol, bahan aktif peppermint, memberikan sensasi pendinginan dan membantu mengatur rasa sakit saraf, menurut Narkoba. com.
Peringatan
Peppermint dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang. Suplemen ini bisa berinteraksi dengan obat-obatan termasuk simavstatin, siklosporin dan felodipin. Peppermint tidak boleh digunakan jika Anda memiliki batu empedu, refluks gastroesofagus atau borok perut, memperingatkan Narkoba. com.
Pertimbangan
Tampaknya peppermint mungkin membantu gangguan pencernaan dan saraf yang terkait dengan diabetes. Tanyakan kepada dokter Anda tentang efek samping yang mungkin terjadi. Suplemen peppermint sebaiknya tidak mengganti obat konvensional yang Anda pakai, dan tidak disetujui oleh U. S. Food and Drug Administration untuk mengobati diabetes atau komplikasinya.