Hati Anda menghasilkan enzim sebagai respons terhadap cedera atau toksin. Bila enzim ini memasuki aliran darah lebih tinggi dari jumlah normal, maka enzim tersebut akan meningkat. Karena fungsi hati mempengaruhi setiap bagian tubuh, peradangan pada organ ini dapat menyebabkan sakit perut, mual dan muntah. Dokter Anda dapat menentukan penyebab gangguan hati dengan bantuan tes darah dan riwayat kesehatan yang komprehensif.
Penyakit Hati Beralkohol
Hati yang sehat membantu pencernaan lemak dan protein, mengatur hormon seks, memecah racun di aliran darah dan menghilangkan kelebihan sel darah merah. Penyalahgunaan alkohol kronis mengeluarkan hati, menyebabkan akumulasi timbunan lemak, yang meradang, menyebabkan hepatitis alkoholik. The American Liver Foundation menyatakan bahwa 35 persen peminum berat mengembangkan kondisi ini. Jika minum terus berlanjut, jaringan hati yang sehat secara bertahap digantikan oleh jaringan parut yang tidak berfungsi, sebuah proses yang dikenal sebagai sirosis. Pembengkakan dan nyeri perut, kehilangan nafsu makan dan mual bisa menjadi ciri penyakit hati alkoholik.
Steatohepatitis Non-Alkohol
Obesitas, kolesterol tinggi, tekanan darah tinggi dan diabetes tipe 2 merupakan faktor risiko steatohepatitis non-alkohol. Kelainan ini umumnya mengikuti jalan yang sama dengan penyakit hati alkoholik, namun pasien mungkin bukan peminum. The National Digestive Diseases Information Clearinghouse menyarankan agar banyak orang dengan NASH tidak memiliki gejala kelelahan dan sakit perut sampai kerusakan hati meningkat. Menurunkan berat badan, mengonsumsi makanan sehat dan berolahraga teratur dapat membantu Anda mengelola NASH. Perawatan medis secara teratur juga diperlukan untuk mengendalikan efek dari penyakit ini.
Efek Samping Obat