Sejarawan seni bela diri Dave Coffman suka bercanda bahwa perbedaan utama antara Qi Gong dan Tai Chi adalah "ejaannya". Meskipun benar bahwa kedua seni memiliki penekanan yang sama, dan mungkin berasal dari asal usul umum, ada beberapa perbedaan yang signifikan dalam bagaimana mereka dipraktekkan.
Video of the Day
History
Menurut sejarawan Qi Gong Xu Xiangcai, praktik memanipulasi chi untuk tujuan kesehatan dimulai pada awal abad ke-8 SM. Pada abad ke-3 SM, praktik ini telah diformalkan menjadi serangkaian latihan yang dapat dikenali sebagai Qi Gong. Selama ribuan tahun, praktik itu disempurnakan dan tumbuh menjadi gaya yang berbeda. Mulai tahun 1970-an karena pengobatan Timur mulai mendapat penerimaan, latihan Qi Gong mulai menyebar ke seluruh dunia. Sebaliknya, Tai Chi diciptakan oleh Chang San-Feng pada abad ke-14 Masehi. Sejarahnya lebih dekat mengikuti seni bela diri China lainnya dengan keluarga yang berbeda mempraktikkan variasi mereka sendiri sampai popularitas di Barat melahirkan perkembangan bentuk komersial dan terpadu.
Energi, atau Qi, adalah fokus dari Tai Chi dan Qi Gong. Dalam kedua gaya tersebut, praktisi menggunakan visualisasi, pernapasan dan gerakan tubuh untuk memandu sirkulasi Qi saat bergerak melalui dan di sekitar tubuh. Namun, Tai Chi memiliki penekanan lebih terang pada aspek bela diri pelatihan. Setiap gerakan Tai Chi memiliki aplikasi agresif yang spesifik, dan dengan demikian secara teoritis dapat digunakan untuk membela diri. Tidak semua gerakan Qi Gong seperti ini karena kebanyakan hanya ada untuk tujuan meditasi, kesehatan dan penyembuhan.
Kemajuan
Praktik Tai Chi sering diajarkan dalam bentuk - progresi spesifik postur dengan awal dan akhir yang telah ditentukan. Dengan cara ini, Tai Chi menyerupai seni bela diri tradisional lainnya. Praktik Qi Gong seringkali kurang dilarang, malah mengikuti serangkaian gerakan berdasarkan kebutuhan praktisi atau bahkan keinginan instruktur.