Melihat Palmetto untuk Prostatitis

BPH vs Prostatitis - What's The Difference?

BPH vs Prostatitis - What's The Difference?
Melihat Palmetto untuk Prostatitis
Melihat Palmetto untuk Prostatitis
Anonim

Prostatitis adalah pembengkakan prostat, kelenjar berukuran kenari yang bertanggung jawab untuk memproduksi komponen cair air mani. Ada empat jenis prostatitis, dua di antaranya disebabkan oleh infeksi bakteri. Gejalanya meliputi masalah buang air kecil, buang air kecil atau sakit pada air mani atau air kencing Anda. Pengobatan tergantung pada jenis prostatitis yang Anda miliki tapi mungkin termasuk antibiotik atau penghilang rasa sakit. Ramuan tersebut melihat palmetto juga dapat membantu mengurangi gejala kencing, namun bukti yang menunjukkan bahwa hal itu dapat mengobati kondisi itu sendiri kurang.

Administrasi

Saw palmetto dapat diambil dengan kapsul atau sebagai teh. Ini juga tersedia sebagai bedak dan sebagai tingtur herbal. Pusat Kesehatan Universitas Maryland menyarankan untuk mengkonsumsi 160 mg ramuan ini dalam bentuk kapsul dua kali sehari untuk mengurangi masalah kencing. Dapatkan konfirmasi dari dokter Anda bahwa dosis ini sesuai untuk Anda.

Efektivitas

Hasil sebuah penelitian yang diterbitkan dalam terbitan Maret "Urologia Internationalis" pada bulan Maret 2010 menunjukkan bahwa melihat palmetto memperbaiki gejala yang terkait dengan prostatitis kronis. Namun, itu tidak seefektif formulasi yang dikombinasikan saw palmetto dengan selenium dan lycopene. Data yang dipublikasikan dalam jurnal International Journal of Antimicrobial Agents edisi Juni 2009 menunjukkan bahwa melihat palmetto meningkatkan khasiat pengobatan antibiotik pada pasien dengan prostatitis bakteri kronis. Namun, saw palmetto dikombinasikan dengan Urtica dioica, quercitin dan curcumin, jadi sulit untuk mengatakan apakah melihat palmetto memiliki efek yang sama bila digunakan sendiri.

Efek Samping dan Kontraindikasi

Catatan RxList bahwa melihat palmetto kemungkinan aman bagi kebanyakan orang namun dapat menyebabkan efek samping termasuk pusing, mual, konstipasi dan diare. Ini juga dapat mengurangi kemampuan darah untuk menggumpal dengan benar, jadi hindari menggunakannya jika Anda mengalami gangguan pendarahan atau jika Anda memakai antikoagulan seperti warfarin. Ada risiko kecil yang dapat menyebabkan masalah hati atau pankreas pada beberapa orang.