Penicillin adalah antibiotik pertama yang dikembangkan oleh Alexander Fleming di awal abad ke-20. Tidak sampai Ernst Chain dan Howard Florey memperbaiki hal itu sehingga menjadi standar dunia untuk membunuh bakteri penyebab penyakit dalam Perang Dunia II. Penisilin masih banyak digunakan dalam berbagai bentuk dan di bawah nama merek seperti Amoxil, Nafcil, Veetids, Bactocill, Ticar, Geocillin, Pfizerpen, Cloxapen, Pipracil, Crysticillin, Principen, Dynapen dan Staphcillin. Sejak perkembangan penisilin, banyak antibiotik lain telah diciptakan.
Video of the Day
Sistem Kulit (Integumen)
Antibiotik dapat menyebabkan efek samping serius pada kulit yang membutuhkan perhatian medis. Beberapa dari mereka, seperti ruam kulit, kulit gatal, kulit bersisik atau merah, pembengkakan wajah, bekas luka, perubahan warna kulit atau kemerahan, mengharuskan Anda berhenti minum obat dan mencari bantuan medis darurat. Bengkak seperti sial juga bisa terjadi pada berbagai bagian tubuh, termasuk alat kelamin, wajah, kaki, kelopak mata, kaki, bibir, tangan, tenggorokan atau lidah. Anda harus melaporkannya ke dokter. Jenis efek samping ini berasal dari antibiotik seperti pada keluarga penisilin, vankomisin dan rifaximin.
Sistem Gastrointestinal
Banyak antibiotik dapat menyebabkan diare sebagai efek samping. Penggunaan antibiotik yang berkepanjangan dengan efek samping akan menyebabkan dehidrasi dan kemungkinan kerusakan jangka panjang pada sistem gastrointestinal. Tubuh kehilangan flora bakteri alami dengan penggunaan antibiotik dan iritasi di dalam mukosa alami dinding usus terjadi. Pemantauan diare sangat penting untuk menangkal dehidrasi, yaitu kehilangan cairan tubuh melalui tinja berair. Efek samping gastrointestinal lainnya mungkin termasuk kram parah atau nyeri di perut, muntah dan mual.