Jahe rimpang bawah tanah telah digunakan selama ribuan tahun dalam berbagai tradisi medis Timur. Paling dikenal karena memadamkan mual dan muntah, ia juga memiliki sifat anti-inflamasi yang kuat, menjadikannya perawatan yang populer untuk kondisi seperti arthritis. Anda bisa makan tanaman yang sebenarnya atau menggunakan suplemen, biasa dibuat dari akar kering. Sementara Food and Drug Administration mencantumkan jahe sebagai makanan dan suplemen yang umumnya dikenal sebagai aman, jahe memang membawa potensi beberapa efek negatif.
Jahe dan Pendarahan
Memorial Sloan Kettering Cancer Center melaporkan bahwa jahe telah menunjukkan sifat pengencer darah, yang berarti mengurangi jumlah waktu yang dibutuhkan darah untuk menggumpal. Anda sebaiknya tidak menggunakan jahe jika mengalami gangguan perdarahan. Menggunakannya bersamaan dengan obat pengencer darah bisa meningkatkan risiko pendarahan dan memar. Pusat tersebut mencatat sebuah studi kasus di mana seorang wanita tua yang menggunakan obat antikoagulan jangka panjang bersamaan dengan suplemen jahe mengalami pendarahan hidung spontan dan INR yang meningkat, sebuah pengukuran yang menunjukkan waktu pembekuan darah. Kondisinya stabil setelah dia berhenti memakai jahe. Anda harus menghentikan penggunaan jahe setidaknya beberapa hari sebelum operasi yang direncanakan; Konsultasikan dengan dokter Anda untuk jangka waktu tertentu. Jika Anda menghadapi masalah dengan operasi yang tidak direncanakan, pastikan untuk memberi tahu petugas medis bahwa Anda telah menggunakan jahe.
Pertimbangan Lain
Jangan gunakan jahe jika Anda memiliki batu empedu. Ini telah menunjukkan sifat menurunkan gula darah, dan menggunakan jahe bersamaan dengan insulin atau obat lain yang digunakan untuk menurunkan kadar gula darah dapat menyebabkan hipoglikemia.
Dosis pada Anak-anak dan Orang Dewasa