Pengangkatan bedah kedua indung telur secara medis dikenal sebagai ooforektomi bilateral. Karena ovarium mengelola hormon yang mengatur siklus haid, termasuk estrogen dan progesteron, mengeluarkan ovarium menyebabkan menopause bedah. Efek samping dari ooforektomi bilateral mencakup semua gejala menopause dalam bentuk yang lebih parah daripada yang terjadi pada menopause alami, karena bahkan pada masa menopause alami ovarium terus menghasilkan kadar hormon wanita yang rendah. Pengobatan dengan terapi sulih hormon tidak bisa sepenuhnya menggantikan manfaat hormon alami.
Wanita yang telah menjalani pengangkatan ovarium tujuh kali lebih mungkin terkena penyakit jantung. Risiko ini lebih besar daripada yang ditemukan pada wanita yang telah mengalami menopause alami. Ooforektomi juga menyebabkan penurunan produksi testosteron. Penurunan testosteron dan estrogen menyebabkan peningkatan risiko osteoporosis dan osteoporosis yang berhubungan dengan patah tulang.
Bedah Efek Samping
Operasi apapun memiliki efek samping. Diantara efek samping dari pengangkatan ovarium adalah infeksi, sakit perut, pembentukan jaringan parut, mual, muntah, reaksi anestesi, pendarahan dan kelelahan. Organ terdekat mungkin rusak selama operasi juga.
Efek Samping Positif / ManfaatOoforektomi memang memiliki efek samping yang positif. Wanita yang membawa gen BRCA 1 dan 2 yang tidak beradab mengurangi risiko terkena kanker payudara hingga 50 persen dan kanker ovarium sebesar 90 persen. Ophhorectomy profilaksis sedang dilakukan pada banyak kasus ini. Gejala endometriosis juga sangat berkurang setelah ovarium dihilangkan.