Spirulina, sejenis alga biru-hijau bergizi padat, sering disebut-sebut karena kaya akan kandungan vitamin, mineral dan antioksidannya. Sementara penelitian telah menentukan sejumlah aplikasi kesehatan potensial untuk spirulina, risiko suplemen ini tidak boleh diabaikan. Spirulina sering dipromosikan untuk menurunkan kolesterol dan meningkatkan energi untuk mengobati sindrom pramenstruasi dan depresi. Perlu dicatat, bagaimanapun, bahwa bukti ilmiah yang mendukung penggunaan ini kurang.
Video of the Day
Nilai Gizi Luar Biasa
Salah satu kelebihan spirulina yang paling menonjol adalah profil nutrisinya yang lengkap. University of Maryland Medical Center mencatat bahwa makanan unik ini kaya akan vitamin B kompleks, seng, vitamin E, beta karoten, tembaga, selenium, zat besi dan asam lemak esensial. Selain itu, spirulina sekitar 62 persen protein menurut beratnya. Kelengkapan nutrisi spirulina menjadikannya makanan fungsional dengan sifat multivitaminlike. Spirulina dapat bermanfaat untuk menghindari kekurangan nutrisi dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Meningkatkan kekebalan dan melindungi alergi
Spirulina dapat membantu meningkatkan produksi antibodi - zat yang membantu melawan infeksi dan penyakit kronis. UMMC mencatat, bagaimanapun, efek ini belum pernah diuji pada manusia. Sebuah penelitian yang diterbitkan pada tahun 2005 di Journal of Medicinal Food menemukan bahwa suplementasi spirulina dapat membantu mengurangi efek rhinitis alergi - alergi pada hidung, biasanya sebagai respons terhadap debu, serbuk sari atau ketombe. Menurut UMMC, dalam uji coba tabung percobaan, spirulina juga efektif dalam mempromosikan pertumbuhan bakteri usus baik, yang dikenal dengan probiotik.
Keselamatan dan Pertimbangan
MedlinePlus menilai suplemen spirulina sebagai "mungkin aman" bagi kebanyakan orang, asalkan mereka bebas dari protein mikro, logam beracun dan bakteri berbahaya. Karena spirulina merangsang berfungsinya sistem kekebalan tubuh dan dapat meningkatkan gejala penyakit autoimun, MedlinePlus merekomendasikan mereka yang memiliki penyakit seperti multiple sclerosis, lupus dan rheumatoid arthritis untuk menghindarinya.Wanita hamil dan menyusui harus menghindari spirulina agar aman, dan karena anak-anak lebih sensitif terhadap kontaminan, lebih penting lagi mereka mengkonsumsi produk yang bebas dari kontaminan.