Stevia Vs. Sakarin

The Problem with Stevia

The Problem with Stevia
Stevia Vs. Sakarin
Stevia Vs. Sakarin
Anonim

Stevia dan sakarin adalah pemanis yang bisa Anda gunakan sebagai pengganti gula. Stevia adalah pemanis alami dan sakarin adalah pemanis buatan. Administrasi Makanan dan Obat telah menyetujui pemanis baik untuk penggunaan umum dalam makanan dan minuman.

Video of the Day

Stevia

Stevia adalah genus dari sekitar 240 spesies tumbuhan asli Amerika Selatan dan Tengah, dengan beberapa spesies ditemukan di Arizona, Texas dan New Mexico. Menurut "Encyclopedia of Herbal Medicine", daun tanaman Stevia rebaudiana kira-kira 200 kali lebih manis dari pada gula meja. Stevioside dan rebaudioside adalah glikosida yang bertanggung jawab untuk rasa manis stevia. Glikosida ini kira-kira 300 kali lebih manis daripada gula. Sebagai pengganti gula, stevia umumnya merupakan kombinasi dari daun, ekstrak daun ditambah steviosida yang dimurnikan.
Manfaat Stevia

Stevia telah menggunakan pemanis dan sejenisnya Sebagai obat Sejak stevia tidak memiliki kalori, dan tidak dibuat dari tebu, individu dengan toleransi karbohidrat yang terganggu dan diabetes dapat mengkonsumsi stevia dengan aman. Pada tahun 2008, Food and Drug Administration mengenali stevia yang sangat murni sebagai pembersih umum yang aman. pemanis tujuan. Otoritas Keamanan Pangan Eropa menyimpulkan pada tahun 2010 bahwa 5. 5 mg steviol setara per kilogram yang diminum dua kali sehari tidak memiliki efek pada tekanan darah baik pada penderita diabetes maupun nondiabetics. Secara itionally, dosis yang sama tidak mempengaruhi homeostasis glukosa pada orang dengan diabetes tipe 2. Asupan harian yang dapat diterima oleh Food and Drug Administration untuk stevia adalah 4 mg per kilogram berat badan per hari untuk glikosida steviol.

Sakarin

Sakarin adalah pemanis buatan. Senyawa dasarnya adalah sulfilimine. Saccarin 300 kali lebih manis dari gula. Setiap sendok teh saccarin mengandung 0 kalori dan kurang dari 1 g karbohidrat. Pada tahun 1970-an, pemanis ini membawa label peringatan karena saran, dari penelitian hewan, tentang risiko kanker kandung kemih yang terkait dengannya. Namun, pada tahun 2000, National Cancer Institute mengkonfirmasi keamanan sakarin pada manusia dan memutuskan bahwa pemanis tidak menyebabkan kanker.

Manfaat Sakarin

Banyak orang menganggap bahwa sakarin memiliki rasa manis abadi. Oleh karena itu, beberapa produsen sekarang memadukan sakarin dengan pemanis buatan lainnya untuk melawan aftertaste ini. Selain itu, sakarin tidak menyebabkan respons glikemik tinggi, yang berarti tidak meningkatkan kadar glukosa darah Anda. Hal ini sangat penting bagi penderita diabetes. Sakarin juga salah satu pemanis buatan yang disetujui untuk digunakan selama kehamilan.