Kebanyakan balita melakukan latihan fisik dan berolahraga setiap hari, saat mereka belajar berinteraksi dengan lingkungan dan teman sebaya dan mengembangkan keterampilan seperti melompat dan mendaki. Namun, terkadang olahraga bisa menimbulkan gejala yang mengganggu seperti batuk. Untungnya, sebagian besar kasus batuk setelah berolahraga pada balita dapat dicegah dan dapat diobati dengan perubahan lingkungan dan perilaku.
Penyebab
Batuk setelah berolahraga sering diakibatkan oleh asma, dan karena bayi dan balita memiliki saluran udara yang lebih kecil daripada orang dewasa, mereka lebih rentan terhadap pemicu asma seperti olahraga, infeksi saluran pernapasan dan polutan, menjelaskan situs Alergi dan Asma Foundation of America. Alergen seperti serbuk sari, bulu hewan peliharaan dan asap tembakau juga bisa menyebabkan balita batuk setelah berolahraga. Infeksi, seperti pilek, influenza, dan bronkiolitis juga dapat menyebabkan batuk pada balita, jelas situs orang tua.
Pengobatan
Dokter anak mengobati batuk yang disebabkan oleh asma dengan obat inhalasi dengan cepat seperti albuterol. Selain itu, dokter mungkin menyarankan obat asma untuk asma seperti antagonis leukotrien, jelas situs BabyCenter. Batuk setelah berolahraga akibat infeksi diobati dengan perawatan di rumah, seperti hidrasi dan istirahat. Balita dengan infeksi pernafasan mungkin mendapat manfaat dari tetesan garam yang ditempatkan di bagian hidung untuk membantu mengurangi tetesan postnasal yang menyebabkan batuk. Balita dengan batuk yang disebabkan oleh alergi mungkin memerlukan resep antihistamin over-the-counter atau resep untuk mengurangi gejala alergi.
Pencegahan