Cacar air adalah penyakit yang sangat menular bagi orang yang belum divaksinasi. Hal ini disebabkan oleh virus varicella dan umumnya menyerang anak-anak di bawah usia 15 tahun. Menurut Mayo Clinic, tanda dan gejala cacar air tiba dalam tiga tahap. Pada awalnya, benjolan merah atau merah muda muncul pada kulit. Ini segera menjadi lecet yang penuh dengan cairan (vesikula). Pada stadium akhir penyakit ini, lepuh mengeras dan menghasilkan keropeng berkerak. Demam, sakit kepala dan nyeri perut mungkin bisa menyertai benjolan dan lecet. Pada sebagian besar kasus penyakit ini tidak serius dan akan berjalan dalam waktu sepekan sampai 10 hari. Terkadang, masalah berat bisa berkembang dari cacar air, terutama di kalangan anak-anak dan orang dewasa.
Video of the Day
Shingles
Setelah Anda terkena cacar air, setidaknya jejak virus varicella dapat bertahan di sel saraf Anda. Dalam beberapa kasus, virus bisa muncul kembali bertahun-tahun kemudian sebagai kondisi yang dikenal sebagai herpes zoster. Herpes zoster, sementara tidak mengancam jiwa, dapat menyebabkan sekelompok lepuhan yang sangat menyakitkan terbentuk di kulit. Anda juga mungkin mengalami kesemutan, mati rasa dan sensasi terbakar. Herpes zoster biasanya hanya mempengaruhi satu sisi tubuh Anda dan biasanya sembuh secara alami dalam beberapa minggu. Namun komplikasi yang dikenal dengan postherpetic neuralgia (PA) dapat menyebabkan rasa sakit bertahan bahkan setelah lecet telah hilang.
neuralgia postherpetik adalah komplikasi herpes zoster yang menyakitkan yang mengganggu serat kulit dan saraf. Ini biasanya mempengaruhi area tubuh Anda dimana ruam pecah. PA bisa membuat kulit Anda sangat sensitif terhadap sentuhan dan menyebabkan rasa sakit yang tajam atau terbakar. Pilihan pengobatan meliputi antikonvulsan tertentu (gabapentin / neurontin, pregabalin / lyrica) atau obat penghilang rasa sakit seperti tramadol (Ultram).