Vitamin untuk memperbaiki sistem saraf pusat kesehatan

HCI TH 2014 Juni Eps 5 makanan Untuk sistem syaraf

HCI TH 2014 Juni Eps 5 makanan Untuk sistem syaraf
Vitamin untuk memperbaiki sistem saraf pusat kesehatan
Vitamin untuk memperbaiki sistem saraf pusat kesehatan
Anonim

Sistem saraf pusat mencakup otak, batang otak dan sumsum tulang belakang dan merupakan infrastruktur utama untuk komunikasi listrik di dalam tubuh. Berbagai nutrisi dibutuhkan untuk pengembangan neuron normal dan fungsi sehat. Kekurangan vitamin tertentu mengakibatkan kognisi dan ingatan berkurang, ketidakseimbangan kimiawi, kerusakan oksidatif, perubahan suasana hati dan bahkan penyusutan otak.

Asam folat, atau vitamin B-9, juga penting untuk pengembangan sistem saraf pusat, terutama selama tahap embrio. Menurut "Human Biochemistry and Disease," suplementasi asam folat selama kehamilan secara signifikan mengurangi risiko cacat tabung saraf, seperti spina bifida. Secara khusus, asam folat diperlukan untuk mensintesis dan memperbaiki DNA, yang sangat penting selama periode pembelahan dan pertumbuhan sel yang cepat. Asam folat juga dapat melindungi pembuluh darah yang menyehatkan sistem saraf pusat dari kerusakan oksidatif. Selanjutnya, asam folat menghilangkan homosistein dari aliran darah, yang mengurangi risiko aterosklerosis dan stroke.

Vitamin B-12 memainkan peran penting dalam mempertahankan fungsi tertentu dari sistem saraf pusat, seperti kognisi dan memori jangka pendek. B-12 diperlukan untuk produksi mielin, yang membentuk selubung pelindung di sekitar neuron dan meningkatkan efisiensi dimana sinyal otak bergerak ke otot dan kelenjar. B-12 juga melindungi otak dari atrofi dan penyusutan terkait usia, dan gejala defisiensi sangat mirip dengan penyakit Alzheimer, seperti dikutip dalam "Harrison's Principles of Internal Medicine." Suplemen asam folat bisa menutupi gejala defisiensi B-12. Vitamin E juga penting untuk mencegah timbulnya demensia terkait usia, seperti Alzheimer, terutama dengan mengurangi stres oksidatif di otak. Sebagai antioksidan kuat, vitamin E menghilangkan radikal bebas, yang merupakan hasil sampingan berbahaya dari reaksi oksidasi. Sebuah studi Belanda yang diterbitkan dalam edisi 2010 "Archives of Neurology," menemukan bahwa mengonsumsi makanan kaya vitamin E menunda timbulnya demensia terkait usia dua pertiga dari jumlah yang diteliti.