Kalsium D-glucarate adalah garam bentuk asam glucaric, juga dikenal sebagai garam asam d-glucaric. Fitokimia ini ditemukan pada makanan tertentu, termasuk apel, jeruk, brokoli, kentang dan brussel sprout. Kalsium D-glucarate membantu hati mendetoksifikasi karsinogen dan hormon tertentu dari tubuh. Hal ini juga digunakan untuk mencegah dan / atau mengobati kanker tertentu, seperti payudara dan prostat, yang bergantung pada estrogen. Keseimbangan hormon tubuh, seperti estrogen dan testosteron, sangat rumit dan rumit. Kalsium D-glucarate dapat mempengaruhi kadar testosteron karena perannya dalam penghapusan estrogen.
Video of the Day
Hormonal Balance
Calcium D-glucarate menghambat beta-glucuronidase, enzim hati yang memperlambat penghilangan hormon dari tubuh. Bila estrogen tidak cepat tersingkir, bisa menyebabkan banyak masalah. Bagi pria, kalsium D-glucarate dapat membantu menjaga keseimbangan kesehatan estrogen dan testosteron. Penghapusan estrogen yang lebih efisien dari tubuh akan berarti rasio estrogen-to-testosteron yang lebih baik. Bagi wanita, kalsium D-glucarate dapat menyeimbangkan hormon mereka selama menopause, saat estrogen dan kadar testosteron menurun. Selain itu, hal itu juga bisa meningkatkan kesehatan payudara, mengurangi risiko kanker payudara.
Bodybuilder dan atlet yang menggunakan steroid anabolik dan / atau prohormon mempraktekkan terapi pasca-siklus (PCT). Selama siklus steroid atau prohormon, produksi testosteron endogen alami dapat benar-benar dimatikan. Ini meninggalkan keadaan dominan estrogen saat sumber buatan testosteron dikeluarkan. Jika keseimbangan tidak pulih dengan cepat, pria dapat mengalami efek samping feminisasi dari estrogen berlebih, termasuk ginekomastia, atrofi testis, penambahan berat badan dan depresi. Kalsium D-glucarate dapat membantu melepaskan estrogen dengan aman dari tubuh sebelum dapat diserap kembali dan diselaraskan dengan reseptor estrogen, yang menyebabkan efek samping ini. Kalsium D-glucarate sebaiknya tidak digunakan sendiri sebagai PCT karena belum terbukti secara langsung meningkatkan kadar testosteron. Namun, penggunaannya bisa memperbaiki efek rebound testosteron.