Ada jumlah aditif makanan yang hampir tidak terbatas yang digunakan saat ini dalam makanan olahan, namun sebagian besar termasuk dalam lima kategori. Aditif makanan dapat diklasifikasikan berdasarkan tujuannya; beberapa menambahkan nutrisi, yang lain meningkatkan penampilan atau rasa makanan dan masih ada yang menyimpan bahan makanan dari pemisahan. Aditif makanan menjaga agar makanan tidak memanjakan atau membuat orang sakit. Banyak perdebatan di U. S. seputar penggunaan aditif yang berbeda dan potensi bahaya, meskipun ada jaminan dari Food and Drug Administration bahwa zat aditif aman.
Video of the Day
Memegang Bahan Bersama
Aditif yang termasuk dalam kategori ini termasuk pengemulsi, penstabil, pengental dan agen anti caking. Pengemulsi tipikal meliputi kuning telur, lesitin kedelai dan polisorbat. Baked goods, salad dressing dan peanut butter semuanya mengandung pengemulsi. Stabilizer dan pengental seperti gelatin, pektin, whey, guar gum, xanthan gum dan carrageenan menjaga makanan tetap halus dan bahkan bertekstur. Agen anti-caking seperti kalsium silikat menjaga agar bubuk tidak menggumpal bersamaan.
Penurunan Pertumbuhan Berbahaya
Pembusukan makanan tidak efektif biaya, dan ini juga bisa membuat orang sakit. Pengawet seperti asam askorbat, natrium nitrit, BHA, BHT atau asam sitrat menurunkan pertumbuhan bakteri, virus atau jamur dan membuat minyak tidak menjadi tengik. Pengawet juga menjaga agar makanan tidak berubah warna atau kehilangan kesegarannya. Jams, jeli, makanan panggang, daging dan minyak yang disembuhkan semuanya mengandung bahan pengawet. Asam laktat, asam sitrat dan zat lainnya mengendalikan pH makanan, mengurangi pembusukan.
Menambahkan Warna dan Rasa
Aditif warna meningkatkan atau mengenalkan warna pada sejumlah produk, termasuk daging, permen, keju dan minuman ringan. Sembilan aditif warna disetujui oleh FDA untuk digunakan dalam makanan. Aditif aditif makanan juga mencegah kehilangan warna dari waktu ke waktu. Tartrazine, yang juga dikenal di Amerika Serikat sebagai FD & C yellow No. 5, adalah salah satu pewarna makanan yang paling banyak dipertanyakan karena kemungkinan efek hiperaktifnya pada anak-anak. FD & C kuning No. 5 juga merupakan warna makanan yang paling cenderung menyebabkan reaksi alergi dan gatal-gatal, menurut FDA. Penambah rasa meliputi rempah-rempah dan bahan-bahan seperti monosodium glutamat. Pemanis buatan serta sirup gula dan jagung digunakan sebagai enhancer rasa.
Memperbaiki Nilai Gizi
Vitamin dan mineral sering ditambahkan ke makanan untuk meningkatkan nilai nutrisinya atau untuk menggantikan vitamin dan mineral yang dibuang selama proses pemurnian. Vitamin B kompleks, vitamin C, vitamin D, kalsium dan zat besi sering ditambahkan pada makanan. Vitamin yang larut dalam lemak ditambahkan lebih jarang daripada vitamin yang larut dalam air karena menelan kelebihan vitamin yang larut dalam lemak, yang disimpan di dalam tubuh, dapat menyebabkan efek samping yang serius.
Agen Leavening
Baking soda dan kalsium karbonat adalah dua agen leaven yang sering digunakan, yang memastikan bahwa barang yang dipanggang akan naik atau setidaknya tidak jatuh. Roti, kue dan kue mengandung zat-zat ragi.