Kunyit telah lama digunakan sebagai bumbu dan obat-obatan. University of Maryland Medical Center menyatakan bahwa kunyit telah digunakan selama lebih dari 4.000 tahun di pengobatan Ayurvedic dan pengobatan tradisional China untuk mengobati peradangan di seluruh tubuh, kondisi pencernaan, dan luka jaringan lunak. Bahan aktif yang paling kuat dalam kunyit adalah zat yang disebut curcumin, yang merupakan antioksidan ampuh. Sebelum menggunakan kunyit untuk tujuan pengobatan, konsultasikan dengan dokter tentang dosis dan lama pengobatan.
Kunyit, catat MedlinePlus, adalah rempah-rempah utama dalam kari dan memiliki rasa hangat, namun pahit, dan akar tanaman kunyit. mengandung bahan obat dan digunakan dalam sediaan herbal. Tanaman kunyit, yang tumbuh di hutan tropis di beberapa wilayah Asia, merupakan salah satu bahan dasar masakan Thailand, India dan Indonesia. Meskipun akar adalah bagian tanaman kunyit yang paling umum digunakan, daunnya juga bisa digunakan untuk keperluan kuliner.
Efek Kesehatan
Kunyit diberkahi dengan berbagai tindakan kesehatan. Dalam bukunya, "Therapeutic Herb Manual," pakar herbal Ed Smith mencatat bahwa kunyit terkenal akan tindakan anti-inflamasi dan antioksidannya. Obat botani ini juga digunakan untuk melindungi hati Anda dari racun, mengurangi kelenturan platelet Anda dan mencegah pembekuan darah yang berbahaya, dan mengurangi kadar kolesterol pada hati dan darah Anda. Kunyit dianggap bersifat depuratif, atau zat yang menghilangkan patogen atau kontaminan dari tubuh Anda.Kegunaan
Kunyit digunakan untuk mengobati spektrum kondisi kesehatan yang luas. Kunyit digunakan untuk menghentikan proliferasi dengan cepat membagi sel kanker di tubuh Anda, mengobati kondisi kulit inflamasi seperti psoriasis dan eksim dan membersihkan tubuh dari gas usus. Kondisi lain yang mungkin mendapat manfaat dari kunyit termasuk kontusi dan luka jaringan lunak lainnya, kolik, asma, beberapa jenis artritis, infeksi dan demam. Kunyit membantu melawan kerusakan radikal bebas dan membantu memperbaiki sirkulasi Anda, catat Phyllis Balch, penulis "Resep untuk Penyembuhan Nutrisi."