Tubuh manusia mengandung ribuan jenis protein yang berbeda. Setiap protein memiliki tugas sendiri untuk dilakukan, seperti pembekuan darah, mengatur metabolisme, dan melawan infeksi bakteri dan virus. Tes darah total protein mengukur jumlah semua protein yang ditemukan di bagian cairan darah. Peningkatan kadar protein dalam darah dapat mengindikasikan adanya peradangan, infeksi, kelainan sumsum tulang atau kondisi lainnya.
Video Hari Ini
Protein Tinggi dalam Darah
Tingkat protein total yang tinggi dapat menjadi hasil dari peradangan atau infeksi kronis, seperti dengan virus hepatitis atau HIV, sumsum tulang Kelainan seperti multiple myeloma, atau dehidrasi. Total protein juga bisa meningkat selama kehamilan. Obat tertentu dapat meningkatkan protein total termasuk insulin, progesteron, hormon pertumbuhan, dan steroid. Sebuah turniket yang diterapkan terlalu lama selama pengumpulan darah juga dapat secara salah meningkatkan protein total. Pengujian tambahan mungkin diperlukan untuk menentukan penyebab spesifik tingkat protein yang tinggi.
Dehidrasi dapat terjadi karena tidak cukup minum air putih, muntah parah, atau diare. Hilangnya air ini bisa mempengaruhi volume cairan bagian darah. Karena kehilangan cairan, semua protein dalam darah menjadi terkonsentrasi dan membuat kadar protein total dalam darah tampak tinggi.
Tes darah protein total tinggi mungkin disebabkan oleh infeksi atau pembengkakan. Protein dari sistem kekebalan tubuh yang biasanya pada tingkat rendah dalam darah meningkat saat melawan infeksi, selama pembengkakan, atau saat jaringan rusak akibat trauma atau pembedahan. Protein ini disebut protein fase akut dan biasanya diproduksi oleh hati sebagai respons nonspesifik terhadap cedera atau pembengkakan. Antibodi, yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh sebagai respons terhadap infeksi, adalah jenis protein lain yang dapat meningkatkan kadar protein total. Produksi antibodi kontinu juga merupakan karakteristik dari kondisi peradangan kronis. Protein total tinggi akibat peradangan kronis dapat terjadi selama penyakit autoimun seperti rheumatoid arthritis atau lupus (systemic lupus erythematosus). Infeksi dengan hepatitis B atau C dapat menyebabkan hepatitis kronis sehingga terjadi pembengkakan dan kerusakan hati. Menurut sebuah penelitian 2010 yang dipublikasikan di "African Health Sciences," HIV juga merupakan infeksi kronis yang menyebabkan peradangan yang dapat menyebabkan protein tinggi dalam darah (lihat Referensi 2).
Gangguan Bone Marrow
Multiple myeloma adalah kanker sel plasma. Sel plasma adalah sejenis sel darah putih yang bisa ditemukan di sumsum tulang belakang Anda yang membuat antibodi.Pada multiple myeloma, sel plasma mulai tumbuh tak terkendali dan menghasilkan antibodi dalam jumlah tinggi. Peningkatan produksi antibodi ini meningkatkan total protein dalam darah. Terkadang sel ini bisa menghasilkan antibodi tingkat tinggi tanpa bersifat kanker. Kondisi ini disebut gammopati monoklonal dengan signifikansi yang tidak diketahui (MGUS). Waldenstrom macroglobulinemia sangat mirip dengan multiple myeloma karena kanker adalah sel darah putih yang menghasilkan antibodi dalam jumlah tinggi. Sel darah putih yang terlibat adalah sel B dan bukan sel plasma.
Nilai Normal untuk Total Protein dalam Darah