Leptin, hormon yang diproduksi oleh jaringan lemak, memberikan umpan balik negatif untuk pengelolaan berat, nafsu makan dan parameter metabolik lainnya. Leptin memberikan efeknya pada hipotalamus, di mana pusat kontrol nafsu makan otak berada. Resistensi leptin dapat terjadi bila terlalu banyak leptin yang beredar mempengaruhi sensitivitas otak terhadap leptin. Kondisi yang dihasilkan menyebabkan kurangnya efek pengatur nafsu makan leptin dan dikenal sebagai resistensi leptin. Penelitian telah mengungkapkan beberapa informasi yang mencerahkan mengenai proses resistensi leptin.
Serupa dengan Resistensi Insulin
Resistensi leptin sangat umum terjadi pada orang dengan kelebihan berat badan dan obesitas dan serupa dengan resistensi insulin pada penderita diabetes, menurut situs LeptinResearch. org. Resistensi leptin terjadi karena leptin masuk ke hipotalamus - area otak yang mengendalikan nafsu makan - dimatikan untuk mencegah kelebihan muatan pesan leptin. Hasilnya adalah tingkat leptin yang beredar tinggi, namun tidak ada leptin yang sampai ke otak dimana ia dapat memiliki efek pengatur pada nafsu makan. Akibatnya, pesan kelaparan berlaku dan menyebabkan makan berlebih dan kenaikan berat badan.Makan Perlahan
Makan lebih lambat dapat membantu mencegah resistensi leptin, menurut Harvard University. Ada bukti bahwa leptin, yang dikombinasikan dengan utusan kimia yang dikeluarkan oleh usus saat makanan ada, menguatkan sinyal kepenuhan, mendorong Anda untuk berhenti makan. Leptin juga mempengaruhi otak untuk menghasilkan perasaan menyenangkan yang berhubungan dengan kepenuhan.Makan lebih lambat memungkinkan sinyal waktu untuk menendang dan melakukan pekerjaan mereka sehingga Anda tidak akan makan berlebihan, mengurangi risiko pengembangan resistensi leptin.